Mohon tunggu...
Asty Ulandari
Asty Ulandari Mohon Tunggu... -

a proud daddy's girl

Selanjutnya

Tutup

Politik

Visi Capres Kita Tentang Infrastruktur

30 April 2014   23:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:00 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sekarang sedang diadakan IGIS (Indonesia Green Infrastructure Summit) 2014 yang diselenggarakan oleh KADIN yang diadakan di Hotel Ritz Charlton, Jakarta pada tanggal 29-30 April 2014. Pertemuan ini secara garis besar membahas pembangunan infrastruktur di Indonesia. Banyak orang-orang berpengalaman yang dating dalam pertemuan ini baik dalam maupun luar negeri.

Banyak hal-hal yang dibicarakan pada pertemuan ini yang semuanya bertujuan untuk menyokong perekonomian Indonesia. Orang-orang yang hadir pun bukan orang sembarangan di bidang perekonomian. Sebut saja Aburizal Bakrie (ARB), GIta Wirjawan, Anindya Bakrie, Joko Widodo (Jokowi) dan masih banyak lagi mereka berpengalaman dalam hal perekonomian.

ARB misalnya, beliau telah berpengalaman dalam hal perekonomian terlihat pada prestasinya pada saat berada di dalam organisasi KADIN, bahkan pada saat menjadi menteri pun umumnya berada di dalam bidang perekonomian. Sedangkan Gita Wirjawan, beliau adalah mantan Menteri Perdagangan pada saat period ke dua pemerintahan SBY walaupun beliau mengundurkan diri sebelum masa jabatannya selesai untuk mencalonkan dirinya sebagai bakal calon presiden dari Partai Demokrat melalui konvensi.

Sedangkan Jokowi sendiri pun memiliki industri properti di Kota Solo dan merupakan Gubernur DKI Jakarta saat ini. Beliau pun dikatakan sangat berjasa dalam membangun kota Solo pada saat beliau menjabat sebagai Walikota Solo.

Ketiga orang penting tersebut dapat dikatakan sedang “bertarung” pesta demokrasi terbesar di Indonesia. ARB melalui Partai Golkar, Jokowi melalui PDIP, dan Gita Wirjawan melalui konvensi Partai Demokrat. Namun yang paling berpeluang untuk mencalonkan diri adalah ARB dan Jokowi dari partainya masing-masing.

Jokowi dengan PDIPnya telah berkoalisi dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan masih mencari lagi rekan koalisi untuk memantapkan dirinya mencalonkan diri dari PDIP namun masih mencari rekan koalisi lain dengan gaya khas “blusukan”-nya yang bertujuan untuk mencari simpati dari partai lain untuk mendukungnya.

Sedangkan Gita Wirjawan masih menunggu keputusan dari Konvensi Partai Demokrat yang masih belum jelas hasilnya siapa, dikarenakan Partai Demokrat masih menimang-nimang siapa akan menjadi capres dari Partai Demokrat dari hasil Konvensi tersebut.

Dan yang terakhir adalah ARB, beliau telah mantap dengan Partainya untuk menyokong dirinya sebagai Capres dari Partai Golkar. Walaupun belum mengumumkan rekan koalisi yang jelas, namun terlihat banyak partai yang ingin berkoalisi dengan Partai Golkar, sebut saja Hanura yang dari awal mendekati partai berlambang pohon beringin ini. Lalu kabar sempat berhembus ada PKS yang juga ingin berkoalisi dengan partai ini. Kabar terakhir berhembus PPP dan Gerindra pun juga menginginkan koalisi dengan Partai Golkar. Bahkan capres dari Gerindra, Prabowo Subianto, telah bertemu dengan ARB untuk membicarakan masalah koalisi.

Bayangkan apabila benar terjadi koalisi antara Partai Golkar dan Gerindra dengan menyokong ARB-Prabowo sebagai Capres dan Cawapres dari hasil koalisi itu. Kedua calon tersebut dapat dipastikan dapat menyokong perekonomian Indonesia dikarenakan Prabowo pun juga seorang businessman yang telah melanglangbuana di industri negara ini. Terlihat dengan HKTI yang sedang dipimpinnya.

Walaupun ada track record buruk yang menggerogoti elektabilitas mereka, namun apabila terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, dapat dipastikan industri dan perekonomian Indonesia dapat semakin berkembang. Ketahanan kedua calon tersebut terhadap pengaruh asing merupakan modal lain terhadap ekonomi Indonesia yang selama ini selalu dijajah asing.

Saya tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca untuk memilih nanti, namun saya mengajak pembaca untuk bersama-sama berpikir positif untuk membangun ekonomi Indonesia yang sekarang sedang terpuruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun