kamu berhasil membuatku menangis dua kali
ya, hanya dua kali
pertama kali aku menangis
saat kamu bilang bahwa akulah pilihanmu
akulah yang terakhir
cinta sejatimu
itu tangisan kebahagiaan
dan saat aku menangis lagi, itulah tangis derita
saat kamu lebih memilih mempertahankan ego dan emosi
untuk meninggalkan aku
saat kamu tak lagi sepaham denganku
saat kamu tidak lagi mengerti arti permohonanku
entah tangisan kali ini apa artinya
aku menangis bukan karena aku lemah
aku menangisi sesuatu yang tak bisa kutinggalkan
tapi tak cukup kuat untuk kupertahankan
matilah aku dalam keadaan seperti ini
rapuh, hancur, tak berbentuk
dimana kamu? apa yang kamu pikirkan tentang ini semua?
semua tentang perasaan
kenangan
kehidupan
dan cinta
hancurlah semua menjadi puing
buanglah semua sampah yang tak berarti
tanpa kamu pernah sadari
sampah yang tak kamu anggap
masih bisa menjadi sesuatu yang berharga
mungkin bukan untuk kamu
mungkin untuk orang lain
mungkin juga untuk kamu, jika kamu menyadari
tapi tidak
sudahlah, aku sudah muak
muak dengan semua kenyataan yang tak pernah bisa kamu mengerti
kini aku hidup
tapi mati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H