Mohon tunggu...
Astuti Yuli
Astuti Yuli Mohon Tunggu... -

mengajar dan mencintai dunia pendidikan, bermimpi karena dengan bermimpi kita punya kenyataan....tuk wujudkan impian... berkebun...meski dengan lahan mungil karena dengan berkebun kita selamatkan bumi kita sejak dini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjalanan Gelap

20 Mei 2012   01:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:05 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ceritaini aku buat terinspirasi dari kisah nyata pak Asep Widijaya, seorang yang kuat dan tegar. Beliau mulai melakukan perjalanan gelapnya pada waktu mengendarai motor hendak berangkat kerja, namun malang nasib tak dapat diuntung, “ Ya allah kenapa mata ini kok gelap semua “ gumam Pak Asep dengan kondisi masih mengendarai sepeda motornya ia menemukan beberapa tukang ojek di tepi jalan sehingga melihat keadaan pak Asep maka tukang ojek itupun mengantarkannya pulang.

Waktu demi waktu berlalu, 10 tahun tak terasa setelah kejadian tersebut pak Asep tak mau tinggal diam meratapi ujian dalam hidupnya. Ia mulai bergabung dengan komunitas tuna netra kemudian ia mendirikan sekolah dibantu dengan Ibu Ranti yang sama –sama mempunyai semboyan hidup mengajar dengan hati. Awal sekolah berdiri hanya 2 orang dan kini mencapai 8 orang siswa yang semua anak membutuhkan kebutuhan khusus. Sungguh luar biasa dengan segala keterbatasan beliau tetap mengajar sepebnuh hati. Guru- guru di sekolah itu ada yang tuna netra dan ada juga yang dapat melihat. Sungguh sekolah yang penuh dengan keunikan, mereka dapat melakukan dengan segala keterbatasan karena mereka mempunyai semangat utnuk maju seperti kebanyakan orang – orang yang dapat melihat dengan jelas. Sungguh sebuah pelajaran dalam hidup kami, sekecil apapun kemampuan dalam diri anak, kita dapat kembangakan, janganlah merasa sedih jika anak kita mempunyai kebutuhan khusus.

Lokasi sekolah yang sangat jauh dari perkotaan yakni di daerah Cibarusah.Tak menyurutkan semangat mereka untuk belajar. Sungguh anak-anak yang luar biasa, mereka dapat bernyanyi riang, membaca dan menulis tak kalah dengan anak-anak normal. Mereka sangat antusias dalam belajar. Tak kenal lelah dan merasa rendah diri karena keadaan mereka. Syukur atas nikmat Allah selalu mereka tanamkan dalam hati. Mendapatkan guru – guru yang selalu mengajar sepenuh hati. Seluruh murid di sekolah itu selalu bermain musik, karena dipercaya bahwa musik adalah terapi bagi anak-anak tunarungu dan tunanetra. Lagu yang biasa mereka nyanyikan adalah lagu laskar pelangi, yah lagu yang sangat menghipnotis kita semua, lagu yang selalu mengobarkan semangat anak-anak Yayasan Binar untuk meraih mimpinya. Mimpi yang berawal dari hal kecil sehingga akan mengantarkan anak-anak didik ke jenjang berikutnya dan menuju kesuksesan meski dalam keterbatasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun