Mohon tunggu...
Astuti Sanri
Astuti Sanri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Palopo

Tuti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rendahnya Pendidikan Petani Sebabkan Teknologi di Industri Pertanian Tertinggal

7 Juni 2021   17:32 Diperbarui: 7 Juni 2021   17:35 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Oleh : Astuti Sanri (Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Palopo)

Opini-Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bustanul Arifin memaparkan, pertumbuhan TFP pertanian bernilai negatif sejak 2011. Artinya, terjadi penurunan produktivitas pertanian, salah satunya karena kurangnya penggunaan teknologi terkini.

"Kita punya problem dalam mendorong produktivitas pertanian karena penggunaan teknologi kita lamban, kalaupun ada inovasinya belum banyak terserap dan teraktualisasi dalam konteks pertumbuhan ekonomi," kata Bustanul dalam webinar INDEF - Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Senin (30/11).

Soekartawi (2002) mengemukakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan produksi yaitu adanya perbaikan teknologi dari penggunaan teknologi lama menuju teknologi baru baik dalam bentuk alat produksi, alat konsumsi, atau masukan produksi atau barang konsumsi. Keberadaan teknologi baru memungkinkan penambahan biaya produksi dan peningkatan risiko maupun ketidakpastian. Namun jika kendala tersebut dapat diatasi maka dapat mewujudkan peningkatan produksi yang lebih besar.

Teknologi pertanian di kec. Bajo tepatnya di desa Saga masih tertinggal di era digitalisasi. Sebab, kesadaran teknologi di kalangan petani masih rendah. Ketika revolusi digital, banyak teknologi pertanian yang masih belum maju.

Rendahnya tingkat pendidikan dan minimnya pelatihan penggunaan teknologi modern merupakan faktor utama sektor pertanian masih bersifat tradisional. Di kec. Bajo pendidikannya banyak yang tamatan SMP ke bawah, sehingga dalam memanfaatkan teknologi yang ada masih kurang.

Harapan kedepannya pemerintah bisa melakukan kerjasama bidang pertanian dengan sektor swasta terkait penggunaan teknologi yang tepat guna. Selain itu, diperlukan bantuan dari pemerintah. Seperti, pelatihan teknologi terbaru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun