Mohon tunggu...
Rodiah Astuti
Rodiah Astuti Mohon Tunggu... -

Mengawali dari hati yang ikhlas, Bermanfaat untuk orang banyak dan Menjadi pengayom buat keluarga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Kecil untuk Pasangan Suami Istri

31 Mei 2016   11:09 Diperbarui: 31 Mei 2016   11:22 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KELUARGA KECIL SAYA (Sumber:Dokpri)

Setiap manusia mempunyai jalan hidup sendiri – sendiri, cerita manusia sudah dituliskan sejak 50 ribu tahun sebelum alam semesta di ciptakan oleh Sang Khalik, namun demikian manusia diberi wewenang oleh Allah untuk bisa memilih sesuai dengan Firman Allah di Al – Qur’an :

“Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Ar-Rum 21].

Menjalani kehidupan rumah tangga tidaklah mudah seperti layaknya sinetron – sinetron yang skenerionya bisa berubah kapan saja sesuai dengan minat penonton, namun begitu menjalani kehidupan rumah tangga juga tidak sesulit cerita di film – film India. Latar belakang yang berbeda seringkali membuat pertengkaran – pertengkaran kecil mewarnai kehidupan rumah tangga, dari mengurus anak sampai urusan  keuangan, masing – masing individu harus bisa bijaksana dan mau mendengarkan satu sama lain. Ketika dua anak manusia memutuskan untuk menikah maka pasangan ini juga harus memiliki tujuan yang kuat yaitu ingin bahagia di dunia dan di akhirat, harus bertanggung jawab dari sebuah keputusan yang telah diambil, berumah tangga bukan saja sekedar urusan sex belaka akan tetapi membangun sebuah persepsi yang sama, membangun tujuan yang sama dan membangun sebuah kelompok kecil yang bernama keluarga yang akan membentuk generasi penerus yang unggul didalamnya.

Membentuk rumah tangga dari kesiapan mental dan fisik yang matang akan melahirkan generasi yang unggul karena seorang anak bukan saja Hasil dari buah cinta dari pasangan pasutri akan tetapi anak juga cerminan dari pribadi orang tuanya, mendidik anak berarti mendidik diri kita sendiri. Pasangan pasutri adalah satu tim, Tim dalam menyelesaikan konflik rumah tangga, Tim dalam membangun ekonomi keluarga dan Tim dalam membentuk generasi unggul. Kebahagian akan terbentuk jika pasangan pasutri dapat memahami dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, kebagian pasangan suami istri ditentukan dari ke dua belah pihak bukan saja dari satu sisi suami atau istri.

Seorang istri jangan malu untuk mengungkapkan keinginannya dalam hal sex sekalipun, masalah – masalah yang di hadapi dalam keseharian baik dari urusan anak sampai kewanitaan dan dari urusan ekonomi sampai urusan kemasyarakatan hendaknya di konsultasikan kepada pasangan, pasangan pasutri harus punya prinsip yang kuat bahwa mereka adalah tim dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Jangan pernah ada rasa malu mengajak pasangan anda untuk berbaur di komunitas kerja atau lingkungan sosial lainnya.

Istri cermin dari suami dan suami juga cermin dari istri, seorang suami yang gagal dalam membangun dirinya baik dalam lingkungan sosial ataupun di dunia kerja bukan saja kegagalan suami akan tetapi juga kegagalan istri, seorang istri yang dianggap tidak cantik lagi setelah menikah itu adalah cerminan dari kegagalan suami dalam memotivasi istrinya, dalam berumah tangga kegagalan yang di alami satu sisi dari pasangan pasutri adalah kegagalan tim pasutri tersebut, dan keberhasilan yang di raih dari salah satu pasangan pasutri adalah keberhasilan dari tim pasutri tersebut.

Pasangan pasutri harus ingat bahwa mereka adalah satu tim yang berarti satu tujuan meski berbeda peran, aktivitas sehari – hari jangan menjadikan pasangan suami istri lupa akan tugas dan tanggungjawabnya, anak bukan alasan untuk seorang istri melupakan kewajibannya merawat diri untuk suaminya, dan kesibukan perkerjaan juga bukan alasan untuk seorang suami melupakan ucapan cintanya kepada istrinya.

Pasangan pasutri harus memiliki tips agar rasa cinta dan kasih sayang selalu terjaga dan selalu hidup dalam diri mereka, timbulkan kebanggaan kepada pasangan kita,menggali potensi diri dan menumbuhkan positif Thinking adalah salah satu cara agar cinta dan kasih sayang pasutri tetap terjaga. Bersaing sehat untuk selalu menjadi yang terbaik bagi pasangan akan membuat suami atau istri bangga, kekurangan salah satu pasangan adalah kekurangan tim jadi pasangan harus mengatasi kekurangan dalam tim mereka, masalah yang di hadapi salah satu pasangan adalah masalah dalam tim, kekompakan dan keharmonisan dalam tim harus tetap di pertahankan.

Peran agama dalam membentuk pasangan pasutri sangat besar, ajaran – ajaran tentang tanggung jawab suami atau istri yang didasari oleh pemahaman agama akan membentuk komitment dan prinsip yang kuat dalam menjalani rumah tangga. Kedewasaan sikap dan pola pikir dari pasangan suami istri dapat menjadikan suami istri menjaga dan focus pada tujuan awal membangun sebuah rumah tangga.

Setiap pasangan calon suami istri sebelum memutuskan untuk menikah hendaknya memahami arti sebuah tanggung jawab, dan tidak merepotkan orang tua dalam banyak hal, mandiri dan memiliki komitment yang kuat dalam membentuk keluarga yang bahagia dan barokah. Perlu diingat bahwa generasi bangsa yang unggul tumbuh dari keluarga yang harmonis dan bahagia dan kebahagian itu terbentuk dari kerjasama tim pasangan suami istri yang memiliki komitmen dan tanggung jawab yang kuat dan cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun