Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dalam Upaya Mencapai Kesuksesan Organisasi
Studi Kasus : Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang
Oleh : Astutiningsih1 Â & Basrowi2
1Mahasiswa MM Uniba, 2Dosen MM Uniba, Banten Indonesia
Suatu negara tidak akan berjalan tanpa adanya pemerintahan. Pemerintahan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan tugas dan kewenangan lembaga negara dalam upaya mencapai tujuan negara dan mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dalam melaksanakan tugas -- tugas umum pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan, Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan unsur/ aset Sumber Daya Manusia yang memiliki peran dan kedudukan yang penting.
Keberhasilan di dalam penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat sangat ditentukan oleh kemampuan, kesungguhan dan kinerja dari ASN sebagai bentuk  tanggung jawab. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 1, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pemerintah Kota Serang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Serang yang berdiri berdasarkan Peraturan. Dasar hukum pembentukan Kota Serang adalah UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SERANG DI PROVINSI BANTEN. Kota Serang memiliki 32 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara Negara.
Dari 12 Organisasi Perangkat Daerah tersebut, penulis mengambil lokasi penelitian pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang. Pada tahun 2008 Kantor Lingkungan Hidup berdiri sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang menjalankan urusan Lingkungan Hidup sesuai Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 10 Tahun 2009.
Selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan peneliti tentang permasalahan kepegawaian di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang ditemukan hal -- hal sebagai berikut :
Kedisiplinan
Masih ada teguran lisan dan tulisan dari pimpinan yang disebabkan oleh sikap indisipliner pegawai. Salah satu contohnya antara lain apel pagi yang dilaksanakan setiap hari senin yang merupakan salah satu peraturan mengenai kedisplinan. Ketidakhadiran pada apel pagi ini memiliki konsekuensi pemotongan tunjangan kinerja pegawai. Namun ketaatan pada aturan apel pagi ini belum sepenuhnya dilaksanakan oleh semua pegawai dengan rata-rata 4 dari 35 pegawai tidak hadir pada apel pagi.