Bagi Anda yang bekerja, seperti bekerja kantoran atau mahasiswa, tentu Anda memiliki banyak tugas dan tanggung jawab yang tidak sedikit.Â
Bagi sebagian orang, seringkali memiliki prioritas yang seharusnya dilakukan dan sudah menyusun langkah kerja seperti to do list dan alokasi waktu untuk memenuhi prioritas tersebut.Â
Akan tetapi, di saat akan memulai pekerjaan, atau di tengah-tengah pekerjaan, seringkali ada sesuatu hal yang menyebabkan tujuan kita bergeser.
Misalkan, ada panggilan telepon, atau browsing dan mengecek social media, sehingga waktu yang seharusnya kita peruntukkan untuk mengerjakan tugas tersebut malah digunakan untuk hal-hal sampingan yang remeh temeh atau bahkan memang penting, namun mengalihkan kita dari fokus utama kita.
Hal ini mungkin tidak menjadi masalah bagi sebagian orang, namun seringkali inilah akar masalah dari ketidak-efektifan hidup dan produktivitas seseorang. Sebagai contoh mahasiswa yang tidak lulus-lulus atau tertundanya berbagai agenda pekerjaan di instansi pemerintah maupun swasta.
Terdapat mitos, bahwa kita sebagai manusia bekerja lebih baik bila berada di bawah tekanan. Ini seringkali menjadi dalih bagi sebagian orang saat menunda pekerjaannya sampai batas deadline.Â
Akan tetapi, studi ilmiah menunjukkan hasil yang sebaliknya, menunda hal hingga di penghujung deadline menumbuhkan benih stress, rasa bersalah dan ketidak efektifan dan hilangnya rendahnya produktivitas dalam hidup.
Perilaku seperti ini dikenal dengan nama prokrastinasi (english: procrastination). Menurut Oxford dictionary, prokrastinasi adalah suatu perbuatan menunda sesuatu yang seharusnya Anda lakukan, biasanya disebabkan Anda tidak ingin melakukannya.Â
Perilaku prokrastinasi ini merupakan salah satu penghalang bagi kita untuk membuat keputusan yang tepat dalam mencapai mimpi atau keinginan yang kita kehendaki dalam hidup kita.
Perlu dicatat bahwa, prokrastinasi bukan sinonim kemalasan. Orang yang melakukan prokrastinasi meletakkan hal penting yang seharusnya dia lakukan pada saat deadline terakhir kemudian melakukan hal-hal kecil terlebih dahulu.
Studi psikologi terkini menyebutkan bahwa perilaku manusia seringkali menyesali apa-apa yang belum mereka lakukan daripada hal-hal yang telah mereka lakukan.Â