Mohon tunggu...
Astry Anjani
Astry Anjani Mohon Tunggu... -

Keheningan yang menjadikan segala sesuatu serupa puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Busway

21 Mei 2013   21:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:13 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1369147236625701406

sore tadi kau berjalan dengan serampangan angin menggigit kedua sikumu "sudah kuduga aku akan tenggelam di sini", katamu jalanan akan semakin rapat, saat waktu semakin mendesak kau merangsak arus, kemudian masuk berdiri di depan perempuan ayu, yang duduk dengan dagu tirus semut-semut menjilati kedua tumitmu ingin kau letakkan perut di bahu jalanan sebab kaki gemetar mencari sandaran sambil mengelus gemas isi perut matamu tajam menghantam jendela "usahlah kau lahir wahai janin, jika nanti tak punya hati!" rembangpetang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun