Terus terang mungkin tidak ada konklusi yang sempurna sebagai epilog film ini. Itulah indahnya film pendek. Ia hanya bertutur, bercerita. Apa adanya. Sesuatu yang sangat sulit kita temui dalam film-film nasional kita. Yang semuanya terselubung dalam konflik penuh retorika, perebutan cinta yang tidak masuk akal, dan cinta pada kekayaan yang menggila. Sungguh tidak realistis. Setidaknya warna-warna indah dan goresan kuas Inocente telah menjawab rumitnya masalah hidup yang menimpa dia.
Hei, bukankah kita serupa dengan Inocente?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI