Dalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik membangun desa melalui bidang pendidikan dan ekonomi (MDBPE) dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Pada Masa Pandemi Covid-19 Universitas Pendidikan Indonesia, mahasiswa UPI anggota kelompok KKN 37,Astri Nursifa (21) menyelenggarakan kegiatan Edukasi  Pemanfaatan Media Pembelajaran Rumah Belajar dan TV Edukasi dalam program BDR Kemendikbud kepada orang tua siswa SDN SUKASARANA Kecamatan Cipanas, kabupaten Cianjur. Kegiatan Edukasi ini dilakukan secara daring melalui aplikasi Google meet dan dilaksanakan dalam rangka Pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring (25/7/2021).
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, tak terkecuali aspek Pendidikan. Hal ini mendasari Pemerintah menetapkan kebijakan belajar dari rumah atau biasa disingkat BDR melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 yang berisikan bahwa pembelajaran harus dilakukan secara daring supaya Corona Virus Desease (Covid-19) dapat dicegah penyebarannya.
Program BDR (Belajar Dari Rumah) mengharuskan siswa untuk belajar dari rumah secara daring. Dalam Pembelajaran daring memerlukan kesiapan yang tinggi dalam pelaksanaannya, karena semua pihak yang terlibat dalam pembelaajaran dituntut berperan aktif dalam memaksimalkan penyelenggaraan pembelajaran daring.Â
Pihak yang harus berperan aktif tersebut salah satunya adalah orangtua. Selain keterlibatan orang tua dalam pembelajaran di rumah, penggunaan media pembelajaran juga turut menjadi faktor pendukung dalam keberhasilan pelaksanaan Program BDR.
Orang tua dituntut mampu membimbing anak belajar dari rumah dan mampu menggantikan guru disekolah, sehingga peran orang tua dalam tercapainya tujuan pembelajaran daring dan membimbing anak selama belajar dirumah menjadi sangat penting (Wardani & Ayriza, 2020).Â
Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk belajar dirumah secara daring, maka peran yang biasanya dilaksanakan oleh satuan pendidikan, sekarang telah berganti fungsi di satuan keluarga. Artinya saat ini rumah menjadi pusat kegiatan bagi semua anggota keluarga.
Dalam mendampingi anak belajar di rumah orang tua seharusnya memiliki pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran daring. Salah satu orang tua siswa menyatakan ketidaknyamanannya pembelajaran daring di rumah, "Saya tidak sepenuhnya nyaman dengan pembelajaran daring karena anak anak menjadi malas, kurang motivasi dan bergantung kepada orang tua dan mereka banyak membantah, dalam media yang digunakan hanya buku paket dan video Youtube saja".
Hal ini membuktikan bahwa banyak orang tua yang belum memahai mengenai media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran di rumah dan hal ini membuat orang tua kesusahan dan anak kehilangan motivasi belajar dan mudah jenuh saat belajar.Â
Oleh karena itu dalam kegiatan Edukasi tersebut mahasiswa memperkenalkan mengenai media pembelajaran yang dapat digunakan oleh orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah. Media yang diperkenalkan mahasiswa berupa Platform Rumah Belajar dan TV Edukasi yang di rekomendasikan oleh Kemendikbud dalam Program BDR.
Rumah Belajar merupakan hasil pengembangan portal sebelumnya yang diluncurkan pada 15 Juli 2011, berisi konten bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sebagai sumber media pembelajaran.Â
Dengan jargon: Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, Rumah Belajar sangat mudah diakses.