Mohon tunggu...
Astri Zahira
Astri Zahira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mari belajar, belajar, dan terus belajar setiap hari. Mulailah dari mendengar, membaca, lalu berbicara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Boneka Tangan Menjadi Jembatan Penyampaian Edukasi Pencegahan Covid-19 oleh Mahasiswa UMM kepada Anak-Anak

29 Agustus 2021   11:45 Diperbarui: 29 Agustus 2021   12:24 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang telah memberikan edukasi pencegahan COVID-19 dalam rangka Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kepada anak-anak Panti Asuhan Yasibu di Kota Malang, Jawa Timur. Seluruh anggota Kelompok 8 Gelombang 12 yang dibimbing oleh Isnani Dzuhrina, M.Adv ini melakukan edukasi tersebut dengan cara yang berbeda yaitu menggunakan boneka tangan.

Melihat keadaan Indonesia saat ini yang kembali mengalami kasus lonjakan positif COVID-19 bahkan masuk dalam gelombang kedua, terlebih adanya varian baru yang lebih cepat penyebarannya yaitu varian delta. Tidak hanya orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat terpapar virus jahat ini. 

Hal ini yang menyebabkan adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bahkan diperpanjang hingga saat ini. Dikutip dari indonesiabaik.id, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendapati bahwa varian delta menyerang anak-anak usia 0-18 tahun. 

Bahkan Ikatan Dokter Anak Indonesia juga mengungkapkan anak seusia mereka banyak yang terpapar COVID-19 sekitar 12,5% di Indonesia. Untuk meminimalisir peningkatan kasus tersebut, dibuatlah sebuah pertunjukkan edukasi menggunakan boneka tangan tentang pencegahan COVID-19.

Adanya pertunjukkan boneka tangan ini dapat meningkatkan minat anak-anak untuk mau mendengarkan dan mempelajari dengan seksama mengenai edukasi tersebut. 

Selaku koordinator PMM Kelompok 8, Astri Fikria Zahira juga mengatakan “adanya boneka tangan ini bisa menarik perhatian teman-teman kita di panti terlebih sesuai dengan segmentasi seusia mereka yaitu TK dan SD”. Hingga akhirnya seluruh anggota sepakat untuk tampil bersama dan memerankan masing-masing peran boneka hewan (gajah, bebek, dan kelinci) dengan judul “Rumahku yang Sepi”.

Dokpri
Dokpri

Cerita yang berlatar tempat Kebun Binatang ini berhasil membuat anak-anak mulai perhatian dengan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan agar virus tidak semakin menyebar dan kebijakan akan PPKM tidak lagi diperpanjang. 

Bahkan rasa antusias terlihat memuncak ketika seluruh anggota kelompok 8 menyuruh mereka untuk mau mencoba menceritakan ulang dihadapan teman-temannya tentang pesan moral yang didapatkan. Anak-anak pun kembali menceritakan dengan menggunakan boneka tangan.

Bukan tidak ada alasan bagi para anggota kelompok untuk menyuruh anak-anak tampil dihadapan teman-temannya, kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri, kreatifitas, imajinasi, dan public speaking. Saat akhir kegiatan, pembagian masker juga dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap mereka yang mulai sadar dengan keberadaan COVID-19 khususnya di Kota Malang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun