Dakwah merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan bagi seorang Muslim, agar melaksanakan tugas para Anbiya untuk menyampaikan seruan dari Allah SWT kepada manusia dan memberitahukan tentang kebenaran dan kebaikan sesuai yang sudah dianjurkan oleh Allah SWT. Dakwah mengajarkan kepada manusia untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad Saw dan menuruti apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT. Panduan dari dakwah ini melalui Al- Qur'an dan hadist-hadist.
Ali-Imran : 104Â
"Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru pada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itu lah orang-orang yang beruntung"
Menurut Syaikh Muhammad Abduh bahwa dakwah adalah menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran merupakan fardlu yang diwajibkan kepada setiap muslim.
Dakwah tidak selalu harus dilakukan oleh Da'i yang dapat dikatakan sudah berumur, namun seiring dengan perkembangan zaman banyak anak-anak muda yang mulai mempelajari tentang dakwah dan penerapannya. Biasanya dakwah yang dilakukan oleh Da'i muda ini mengambil beberapa kasus yang akan dibahas melalui hal-hal yang tengah ramai menjadi perbincangan masyarakat khusus nya anak-anak muda.
Dapat dipastikan bahwa agama Islam ini senatiasa mengajak manusia pada kebenaran, melakukan hal-hal yang baik dan menjauhi pekerjaan yang dilarang oleh Allah. Berangkat dari pemikiran ini maka hakikatnya melakukan dakwah merupakan perintah Allah dan rasul-Nya. Tugas ini dibebankan Allah kepada Nabi Muhammad dan rasul-rasul sebelumnya, berikutnya tugas dakwah tersebut dilanjutkan oleh umat Nabi Muhammad saw.
Da'i muda tidak hanya menyampaikan saja namun mereka menyusun strategi bagaimana supaya apa yang mereka sampaikan itu dapat diterima baik dan diambil ilmu nya oleh anak-anak muda. Karena terkadang ilmu tentang agama yang disampaikan oleh anak muda dianggap remeh dan tidak jarang lontaran komentar yang disampaikan seperti "jangan sok suci deh lo, gausah sok jadi pak ustadz dadakan dll" komentar tersebut tentunya menyakitkan.
Oleh karena itu, penting bagi seorang Da'I memperhatikan materi, metode, media, dan objek saat menyampaikan dakwahnya demia keberhasilan seruan dalam mengajak kepada kebaikan. Karena banyak dari Da'I ketika sudah menyampaikan ceramah atau seruan dengan isi materi dengan keilmuwan yang sangat baik, namun terkadang dakwah yang disampaikan tidak dapat menyentuh semua kalangan terutama pada generasi milenial.
Namun proses untuk menyebarkan ajaran Agama Islam terutama kepada anak-anak muda terutama generasi milenial tidak mudah. Nah dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih seperti adanya media sosial itu sangat bermanfaat dalam melakukan dakwah terutama pada Da'i muda. Media yang sudah tersedia untuk meningkatkan eksistensi dakwah itu sendiri, nilai-nilai yang disampaikan melalui dakwah tentang ajaran Agama Islam dapat dikenal dengan luas.
Saat ini sudah memasuki era new media atau media baru. Nah sebelum membahasa lebih detail tentang new media tentu nya kita harus mengetahui dulu apa arti dari new media yaitu kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi. New media ini tentunya memiliki karakteristik tersendiri seperti bersifat jaringan, interaktif, dapat diubah, dan user generated content. Kedatangan new media tentunya menjadi kabar baik karena kita dapat semakin mudah mendapatkan informasi dan melakukan interaksi dengan luas bahkan tanpa mengenal jarak, terutama tentu nya pada generasi milenial.
Dengan adanya new media ini juga berpengaruh pada pola komunikasi para pendakwah yang sebelumnya menggunaka media konvensional dengan cara ceramah secara langsung maupun tidak langsung misalnya menggunakan media radio, media cetak, dan televisi. Dengan perkembangan teknologi yang sekarang hampir semua serba digital.
Aplikasi tiktok merupakan sebuah jaringan sosial dan platform video music Tiongkok. Tiktok diluncurkan pada September tahun 2016. Aplikasi tersebut membolehkan para pengguna untuk membuat video music pendek mereka sendiri. Pada tahun 2018 aplikasi Tiktok ini sempat di blokir oleh Kemenkominfo karena konten-kontek yang disajikan tidak mendidik dan cenderung negatif. Namun pada tahun 2020 awal-awal pandemic covid19 Tiktok mulai popular kembali, karena banyak konten yang mengandung hal-hal positif salah satu nya menjadi penyebaran media dakwah.
Tiktok menjadi salah satu media sosial yang cukup populer pada saat ini, tiktok dapat menjadi platform pengaplikasian dakwah yang menjadi fokus utama nya yaitu anak-anak muda. Tiktok merupakan aplikasi yang berisi kumpulan video-video dari berbagai negara,usia,gender. Video yang ditampilkan memiliki durasi yang pendek berbeda dengan Youtube yang dapat memiliki durasi berjam-jam. Konten -- konten video yang ditampilkan mulai dari video lucu, dance, bernyanyi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Konten-konten yang disajikan melalui fyp (for your page) aplikasi Tiktok ini sesuai dengan apa konten yang kita tonton dan like. Jika kita menonton dan ngelike hal-hal positif seperti tentang dakwah tentunya isi fyp kita akan berhubungan tentang dakwah dan pelajaran - pelajaran Islam. Sama hal nya dengan jika kita menonton konten yang berbau hal negative, fyp kita akan berisi konten -- konten yang negatif dan bahkan tidak layak untuk ditonton dan disajikan melalui Tiktok tersebut.
Bahkan sekarang banyak penjualan yang melakukan promosi melaui aplikasi Tiktok ini, karena dapat menjangkau khalayak lebih luas dan memperingan biaya promosi. Karena jangkauan yang luas aplikasi tiktok ini menjadi perhatian banyak kalangan dalam bidang dakwah. Nah Cara penyampaian dari dakwah tersebut berbentuk konten video baik berupa tulisan maupun dari Da'i muda tersebut yang menyampaikan langsung dengan video.
Tentunya tidak jarang para ulama-ulama yang sudah memiliki banyak ilmu tentang Agama Islam ikut menggunakan aplikasi tiktok menjadi platform media dakwah. Tidak hanya ulama saja namun Da'i -- Da'i muda pun ikut meramaikan penyebaran ajaran Agama Islam melalui dakwah di aplikasi tiktok tersebut yang metargetkan nya kepada generasi milenial. Karena banyak dari generasi-generasi milenial yang dapat dikatakan 'open minded' justru malah mengabaikan ajaran Agama Islam. Karena beberapa anak muda jika tidak teguh dengan pendiriannya akan lebih mudah terbawa arus, yang ditakutkan tentunya terbawa ke arah yang berbau hal negatif. Jika sudah terbawa kepada hal negatif tidak hanya merusak diri sendiri namun juga merusak bangsa.
Maka dari itu untuk menyampaikan dakwah khususnya kepada generasi milenial ini harus dikemas dengan serangkaian strategi, tutur kata yang dapat menyentuh hati, bahasa dakwah yang menarik, sejuk dan damai. Sehingga dapat diterima dengan generasi milenial dan mengaplikasikannya pada kehidupan sehari -- hari. Karena kelak generasi milenial tentunya akan menjadi generasi penerus bangsa, maka dari itu agar menjadi generasi penerus bangsa yang dapat memberikan manfaat yang baik.
HR. Bukhari: 3202 " Sampaikan dariku sekalipun satu ayat", Al Ma'afi An Nahrawani mengatakan, "Hal ini agar setiap orang yang mendengar suatu perkara dari Nabis saw bersegera untuk menyampaikannya, meskipun hanya sedikit. Tujuannya agar nukilan dari Nabi saw dapat segera tersambung dan tersampaikan seluruhnya.
Â
References
Zain, A. (2019). Dakwah Dalam Perspektif Al-Quran Dan Al-Hadits. At-Taujih: Bimbingan dan Konseling Islam, 2(1).
Nafiah, T. M., Ihkamuddin, H., & Uddin, S. (2022). Platform Tik Tok Sebagai Media Dakwah Di Kalangan Remaja Milenial (Studi Analisis Konten Dakwah Akun@ Bayasman00 Milik Husain Basyaiban). Hikmah, 16(2), 181-196.
Selviana, I. (2019). PERAN ESTETIKA DALAM DAKWAH BAGI GENERASI MILENIAL. Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 3(2), 161-171.
Tanjung, H. B. (2020). Manajemen Strategi Pengembangan Pendidikan dan Dakwah untuk Generasi Milenial. Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(02), 29-46.
Randani, Y. N. F., Safrinal, S., Latuconsina, J. Z., & Purwanto, M. R. (2021). Strategi Pemanfaatan Aplikasi Tik Tok Sebagai Media Dakwah Untuk Kaum Milenial. At-thullab Jurnal Mahasiswa Studi Islam, 3(1), 570-584.
https://risalahmuslim.id/sampaikanlah-walau-satu-ayat/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H