Mohon tunggu...
Astrid Setya 2
Astrid Setya 2 Mohon Tunggu... Freelancer - Wirausaha dan Public Speaker

Seneng nulis dari usia muda hingga membawa saya pernah menjadi wartawan dan penyiar. Setelah menikah lebih senang berbagi pengalaman dengan menjadi public speaker dan mengajar di beberapa tempat. Juga tertantang mengelola usaha, meskipun terkena dampak Covid, namun tetap semangat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Takut Setan

9 September 2020   13:05 Diperbarui: 9 September 2020   13:12 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ragil saya kalau ke belakang sendiri, saat masih kelas 1 SD sangat berani. Tapi setelah kelas 2 SD selalu minta ditemani. Alasannya takut setan.

Selidik punya selidik, ketakutannya muncul karena sulung saya selalu menakut-nakutinya.

Saya nggak suka keadaan ini. Saya tegur anak sulung, agar jangan pernah lagi menakut-nakuti adiknya.

Si bungsu pun saya jelaskan agar membuang jauh-jauh ketakutannya. Tidak ada untungnya takut setan. Karena yang perlu kita takuti adalah Tuhan.

Tuhan selalu ada dalam diri kita, biarpun kita di tempat angker sekaligus.

Tak hanya itu, saya katakan pada anak saya kalau orang percaya diberi Tuhan kuasa untuk mengusir setan.

Puji Tuhan, pelan-pelan anak Ragil saya mulai berani lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun