Ragil saya kalau ke belakang sendiri, saat masih kelas 1 SD sangat berani. Tapi setelah kelas 2 SD selalu minta ditemani. Alasannya takut setan.
Selidik punya selidik, ketakutannya muncul karena sulung saya selalu menakut-nakutinya.
Saya nggak suka keadaan ini. Saya tegur anak sulung, agar jangan pernah lagi menakut-nakuti adiknya.
Si bungsu pun saya jelaskan agar membuang jauh-jauh ketakutannya. Tidak ada untungnya takut setan. Karena yang perlu kita takuti adalah Tuhan.
Tuhan selalu ada dalam diri kita, biarpun kita di tempat angker sekaligus.
Tak hanya itu, saya katakan pada anak saya kalau orang percaya diberi Tuhan kuasa untuk mengusir setan.
Puji Tuhan, pelan-pelan anak Ragil saya mulai berani lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H