Mohon tunggu...
Astrid Ayu Septaviani
Astrid Ayu Septaviani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang Muslim, Seorang Perempuan, Seorang Anak, Seorang Adik, Seorang Karyawan, Seorang Mahasiswa, Seorang Teman, dan Seorang Tante dari 3 pengacau kecil. Seorang Pengagum Maria Eva Duarte ( Evita Peron ) semenjak SMP. Evita buat saya simbol kekuatan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Hadiah Stiker untuk Timnas Indonesia

30 Desember 2010   02:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:13 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kemarin malam, kampus saya menyambut Final AFF 2010 dengan 3 titik Nobar ( Nonton Bareng ). Ketika saya datang pukul 18.00 WIB, ketiganya telah siap. Pertama di Gedung Biru yang lebih didominasi para Dosen dan Karyawan Akademik dengan TV yang gambarnya goyang rege, kedua di Pendopo yang didominasi Mahasiswa Baru yang hanya dengan menggelar tikar dan TV 21 inch’, dan yang paling istimewa adalah di lapangan dengan layar yang biasa digunakan untuk Nobar. Kuliah pertama biasanya diselesaikan pukul 19.30 WIB tapi sepertinya Dosen saya juga penasaran, sehingga pkl. 19.10 kelas dibubarkan. Saya dan beberapa teman lebih memilih Pendopo, menghindari serangan gerimis dan hujan yang suka tiba –tiba datang seperti yang sering terjadi beberapa hari ini. Namun sayang, belum selesai babak 1 kami harus masuk kelas, maklum karena minggu ini minggu terakhir sebelum minggu tenang dan UAS pada pertengahan Januari mendatang.

Kuliah keduaseharusnya dimulai pkl.20.00 WIB, namun kebiasaan Dosen saya adalah memulai kuliah setengah jam lebih awal agar bisa selesai lebih cepat, biasanya kuliah kedua diselesaikan pkl.21.00 WIB. Lagi – lagi Dosen saya cukup pengertian, mungkin lebih tepatnya risih karena dering sms dari Mahasiswanya sebagai pertanda gol telah tercetak oleh salah satu tim. Membiarkan ponsel berbunyi sebenarnya salah satu trik saya dan teman – teman supaya Dosen terpengaruh dan terbukti ide itu berhasil hehehhehe….….Dosen saya menyerah dengan mengakhiri kelas tepat pkl.20.20 waktu jam tangan saya. Lagi – lagi pendopo penuh dengan Mahasiswa. Saya sempat menyaksikan gol ke dua, dan sempat memperhatikan setidaknya ada kemungkinan 2 gol lagi buat timnas yang kemudian berhasil digagalkan oleh tim Malaysia. Saya sudah bayangkan, 2 gol ditambah 2 gol, 4 gol berarti menyamakan kedudukan, berarti seri, tapi ouggghhhhh……. Itu hanya sebuah bayangan, karena kenyataannya tidak seperti itu.

Sedang asyik - asyiknya terpesona dengan perlawanan mati – matian dan semangat menggebu – gebu timnas harus dirusak dengan bunyi pluit panjang tanda waktu telah habis, lagi – lagi saya bayangkan andainya ada pertambahan waktu dan kita menghasilkan 3 gol, maka piala itu ada di tangan Garuda, tapi lagi – lagi itu cuma khayalan. Semua Mahasiswa tampak lesu, beberapa tetap menyemangati dengan meneriakan “GARUDAKU”. Ada yang menarik ketika Nobar selesai. Beberapa teman membagikan stiker “I Love Indonesia” kepada semua Mahasiswa yang ikut Nobar. Hati saya yang sempat panas sekaligus kecewa langsung dingin ketika menerima stiker itu, saya juga lihat bagaiamana stiker itu berhasil mencetak senyum dari wajah – wajah yang tadinya kecewa apalagi setelah melihat piala itu dipegang oleh Harimau Malaya di rumah Garuda, di tengah Nuansa Merah Putih yang begitu kental.

Hanya sebuah stiker, tapi tahukah Anda? Saya sempat bertanya dalam hati kenapa harus dibagikan setelah acara selesai, tahu jawabannya? Ya.. tentu teman – teman yang membagikan stiker “I Love Indonesia” ingin menyampaikan pada teman – temannya, apapun akhirnya menang atau kalah kita tetap cinta Indonesia, We Love Indonesia.. I Love Indonesia. Seandainya timnas menang pun stiker tetap dibagikan di akhir acara. Stiker ini mengingatkan janji saya dan teman – teman untuk tetap bangga pada timnas karena mereka telah memberikan yang terbaik buat bangsa, sesuatu yang belum bisa saya dan teman – teman saya berikan untuk bangsa ini. Biar bagaimanapun mereka telah memberikan hadiah indah untuk Merah Putih, sedangkan kita?? Kita hanya seseorang yang belummemberikan sesuatu apapun untuk Merah Putih.

Saya pulang dengan kecewa, tapi saya pulang dengan lebih membawa rasa bangga pada Firman Uthina dan kawan – kawan, dan harus mengucapkan terima kasih untuk sang Pelatih, mereka telah menaklukan Malaysia dengan 2-1. Buat saya stiker “I Love Indonesia”lebih cocok dihadiahkan untuk timnas. Timnas, saya, teman – teman saya, Anda, dan semua yang menonton pertandingan kemarin adalah Indonesia yang harus cinta Indonesia, gak mungkin kan kita cinta Malaysia setelah mereka merebut banyak hal dari kita, mulai dari klaim budaya, hasil laut, hingga batas wilayah dan kepulauan. Gak mungkin kita cinta Malaysia setelah mereka merebut kebahagiaan dan hak para TKI / TKW kita untuk diperlakukan secara manusiawi, gak mungkin kita cinta Malaysia yang rasanya tak pernah menghargai bangsa ini. Malah teman saya memiliki banyolan “jangan – jangan ntar gol-nya Gonzales ikutan di klaim si Malaysia lagi”. Ah sudahlah tak usah bicara Malaysia, hanya akan menambah sesak di dada, toh kita belajar banyak hal dari mereka ketika mereka berhasil merubah performanya dalam bermain dengan rentang waktu yang tak lama, terutama si Kiper Fahmi yang begitu peka terhadap datangnya bola dari timnas Indonesia.

Dan Pemerintah juga harus “lebih” ketika berhadapan dengan Malaysia, lebih tegas ketika mereka mengobok – obok wilayah kita, lebih tegas ketika mereka mulai bermain dengan warisan budaya kita, dan paling penting adalah kita harus lebih tegas membela warga sendiri yang disiksa atau yang terancam hukuman mati di Negri Jiran sana. Jangan terlalu cuek sama TKW, Pemerintah dan TKW sama – sama manusia yang tinggal dalam dunia yang selalu berputar yang kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan sikap “lebih” itu tadi adalah salah satu perwujudan rasa cinta kita pada Indonesia, perwujudan kalau kita adalah Indonesia.

Tuhan belum merestui Garuda mencengkram piala AFF itu, mungkin Tuhan ingin kita belajar untuk lebih tulus lagi mencintai Merah Putih, jadi saya belajar untuk lebih cinta Merah Putih dari sebuah Stiker “I Love Indonesia”, sebuah stikerhadiah dari teman saya untuk timnas, terima kasih Riedl dan timnas untuk persembahan terbaiknya, bersiaplah untuk menggenggam piala AFF selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun