Semenjak terjadinya pandemi covid-19 yang dimulai pada awal tahun 2020, pemerintah pusat mengambil keputusan darurat untuk mencegah penularan virus corona. Salah satunya ialah dengan WFH (work from home) untuk para pekerja, begitu pula bagi para pelajar dan mahasiswa yang diharuskan untuk belajar dari rumah secara online atau daring. Banyak cara yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran daring namun tidak sedikit pula kendala yang sering dihadapi oleh pelajar maupun tenaga pengajar dalam proses tersebut.
Selama learning from home biasanya media yang digunakan di antaranta adalah e-learning, video conference zoom & google meet, wag (whatsapp grup), classroom, sampai dengan quizizz, semua media tersebut dinilai mudah digunakan dan juga fleksibel karena dapat diakses oleh siapa saja. Terlepas dari segala kemudahannya ternyata banyak kendala atau problematika yang kerap dihadapi oleh pelajar dikarenakan semua media yang digunakan memakai jaringan internet yang bisa saja mengalami masalah seperti sinyal hilang, kuota habis, dan jaringan tidak stabil.Â
Banyak juga pelajar yang kesulitan melakukan pembelajaran daring karena tidak memiliki handphone maupun laptop, oleh karena itu mereka memutuskan meminjam atau menyewa handphone atau laptop ketika sedang dibutuhkan, ada juga yang terpaksa meminjam uang untuk membeli handphone atau laptop demi memenuhi kewajiban pelajar yaitu belajar yang saat ini dilakukan secara daring.
Pembelajaran daring ini juga dinilai kurang efektif bagi mayoritas pelajar karena banyaknya kendala yang dihadapi, selain itu juga para pelajar tidak bisa menangkap materi yang dijelaskan oleh guru secara maksimal karena kebanyakan guru hanya menjelaskan materi secara singkat kemudian pelajar diberikan tugas untuk dikumpulkan kemudian. Pelajar tidak bisa belajar secara baik akibat dari keterbatasan penjelasan, waktu, dan juga tatap muka sehingga hal ini membuat sebagian pelajar malah merasa semakin jenuh dengan situasi ini.
Untungnya, semakin hari keadaan semakin membaik. Dengan pemberlakuan psbb & ppkm, masyarakat yang taat melaksanakan protokol kesehatan, serta melakukan vaksin membuat penurunan terus-menerus terhadap jumlah terinfeksi corona. Oleh karena itu, pemerintah secara perlahan-lahan mulai membuka fasilitas umum seperti perkantoran, tempat wisata, dan juga sekolah yang membuat pelajar ikut bersuka cita karena bisa melakukan pembelajaran tatap muka lagi seperti semula.
