Mohon tunggu...
Astri Dinda
Astri Dinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

KKN Tematik Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam implementasi MBKM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Program Sekolah Penggerak Melalui Kegiatan IHT (In House Training) di Sekolah Dasar Negeri 019 Pabaki Kota Bandung

26 Juli 2021   15:45 Diperbarui: 26 Juli 2021   21:44 1872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru)

Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta diseluruh knndisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi program sekolah penggerak. Dilansir dari sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id

Kegiatan Program Sekolah Penggerak ini terlaksana selama 1 minggu dengan metode pelaksanaan secara daring melalui media aplikasi Zoom Meeting dimulai pada hari Senin (5/7/21) dan berakhir pada hari Selasa (13/7/21). Diikuti oleh sekitar 40 peserta termasuk Kepala Sekolah, Pengawas, Pendamping dan Guru/Tenaga Pendidik. Dalam Program Sekolah Penggerak ini Sekolah Dasar Negeri 019 Pabaki berhasil merealisasikannya melalui kegiatan IHT (In House Training) di mana IHT (In House Training) merupakan program pelatihan yang diselenggarakan di tempat sendiri, sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menjalankan pekerjaannya dengan mengoptimalkan potensi yang ada (Hadiyanto dalam Sujoko, 2012).

Acara ini berlangsung dengan kegiatan pematerian dalam setiap harinya dengan durasi selama 7 jam. Kegiatan pertama pada hari Senin 5 Juli dimulai dengan pembukaan oleh dinas pendidikan kemudian dilanjut pematerian mengenai Kebijakan, Pendampingan Evaluasi Pengembangan Profesional, Oreintasi Pelatihan, Pengenalan Aplikasi e-Pabaki, Refleksi/Penutup dan diakhiri dengan Asinkronus (evaluasi). Kegiatan kedua pada hari Selasa 6 Juli dimulai dengan pematerian mengenai Pendidikan yang Memerdekakan (Profil Pelajar Pancasila) dan diakhiri dengan Asinkronus (evaluasi). Kegiatan ketiga pada hari Rabu 7 Juli dimulai dengan pematerian mengenai Kerangka Kurikulum dan diakhiri dengan Asinkronus (evaluasi). Kegiatan keempat pada hari Kamis 8 Juli dimulai dengan pematerian mengenai Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran kemudian diakhiri dengan Asinkronus (evaluasi). Kegiatan kelima pada hari Jumat 9 Juli dimulai dengan pematerian mengenai Alur Tujuan Pembelajaran dan diakhiri dengan Asinkronus (evaluasi). Kegiatan keenam pada hari Senin 12 Juli dimulai dengan pemateriab mengenai Assesmen dan Modul Ajar kemudian diakhiri dengan Asinkronus (evaluasi). Kegiatan ketujuh pada hari Selasa 13 Juli dimulai dengan pematerian mengenai Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, Literasi Digital, Ishoma, Tes Akhir, Evaluasi Penyelenggaran dan diakhiri dengan Penutupan

Mengapa Program Sekolah Penggerak ini dilaksanakan tentunya karena memiliki berbagai manfaat untuk sekolah yaitu:

  • Meningkatkan hasil mutu pendidikan dalam kurun waktu 3 tahun ajaran;
  • Percepatan digitalisasi sekolah;
  • Percepatan pencapaian profil pelajar Pancasila;
  • Meningkatnya kompetensi kepala sekolah dan guru;
  • Kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi sekolah lain;
  • Mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi sekolah
  • Memperoleh tambahan anggaran untuk pembelian bahan ajar bagi pembelajaran dengan paradigm baru.

Tidak hanya itu, Program Sekolah Penggerak ini pun memiliki manfaat untuk pemerintah daerah yaitu;

  • Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sekolah;
  • Membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan;
  • Peluang mendapatkan penghargaan sebagai daerah penggerak pendidikan;
  • Efek penggandaan dari sekolah penggerak ke sekolah lainnya;
  • Mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah dan menjadi daerah rujukan praktek baik dalam pengembangan sekolah penggerak.

Melalui kegiatan KKN Tematik ini membuat beberapa mahasiswa yang terjun langsung untuk mengabdi pada bidang pendidikan di sekolah yang termasuk atau ikut serta melaksanakan Program Sekolah Penggerak ini menjadi suatu pengalaman baru selain menambah wawasan dan pengetahuan untuk pendidikan di masa yang akan datang, dengan pihak sekolah yang terbuka dalam melibatkan mahasiswa di kegiatan Program Sekolah Penggerak ini diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan dan tergerak untuk bisa meningkatkan dan melahirkan generasi penerus bangsa yang selaras dengan Pelajar Pancasila.

DPL: Muhammad Rijal Wahid M, M.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun