Jika berada di Palu Sulawesi Tengah, jangan lupa untuk datang ke pantai Talise. Pantai ini berada kurang lebih 2 km dari pusat kota Palu sehingga sangat mudah dijangkau. Keduanya dipisahkan oleh jembatan tiga yang menjadi ikon kota Palu.
Jembatan 3 ini hanya memiliki dua lengkungan berwarna kuning. Memang nama jembatan 3 ini diambil bukan dari jumlah lengkungannya melainkan dari jumlah jembatan yang menghubungkan kedua bagian kota Palu yang dibelah oleh sungai. Jadi jembatan 3 berarti jembatan ketiga yang menjadi penghubung kedua bagian kotaPalu.
Jembatan ketiga jika diurutkan dari arah hulu ini nama aslinya adalah jembatan Ponulele. Karena tiang-tiang penyangganya berwarna kuning maka disebut juga dengan jembatan kuning. Jembatan ini berada di muara sungai tepatnya di teluk Talise dan menghubungkan pantai Lere dan pantai Talise.
Jika dilihat dari atas, kota Palu berada di sebuah teluk sehingga mempunyai daerah pantai yang menyerupai huruf “U”. Kota ini seolah berada di dalam mangkuk dengan sisi-sisi berupa perbukitan.
Nama Pantai Lere diambil dari nama kampung tempat pantai ini berada yaitu desa Lere. Sedangkan nama Pantai Talise berasal dari bahasa Kaili yang berarti ketapang. Konon dahulu di pantai Talise ini terdapat banyak pohon ketapang. Namun sayangnya kita tidak bisa melihat pohon ketapang di sini sekarang.
Laut di pantai Lere maupun Talise airnya sangat tenang. Sesekali kita bisa melihat perahu nelayan yang mencari ikan. Di tepi pantai Lere dekat dengan jembatan 3 terdapat tempat pasar ikan kecil. Namun tidak semua ikan merupakan hasil tangkapan nelayan. Ada juga ikan-ikan itu di datangkan dari Donggala.
Ketika berada di pantai Lere jangan lupa mengunjungi masjid terapung. Masjid yang bernama Arqam Babu Rahman ini berada 30 meter dari bibir pantai Lere. Berada di dalam masjid ini sangat nyaman karena angin pantai yang bertiup sepoi-sepoi. Jika malam hari kita akan melihat kubah masjid memancarkan cahaya dengan dimensi tujuh warna.
Pada siang hari kedua pantai ini nampak sepi. Ini karena udara sangat panas dan matahari bersinar dengan terik. Saat yang paling tepat mengunjungi pantai ini adalah pada sore hari untuk melihat sunset. Selain itu kita juga bisa menikmati sunrise di pagi yang indah dari teluk Talise ini.
Di sepanjang pantai banyak terdapat saung-saung kecil. Di malam hari saung-saung ini bisa kita pakai untuk duduk menikmati angin laut yang sepoi-sepoi. Ada banyak pedagang makanan khas Palu di sini sehingga lidah kita akan dimanjakan dengan kuliner ringan khas Palu seperti pisang epe, saraba dan jagung bakar. Jika ingin makan besar kita bisa memesan nasi putih atau nasi jagung bersama kaledo atau palumara.
Pada hari minggu kedua pantai ini merupakan tempat wisata bagi warga Palu. Kedua pantai ini bisa dinikmati dengan gratis setiap saat. Namun jika kita menginginkan wisata air maka kita bisa menyewa banana boat atau perahu untuk memancing di tengah laut yang tenang. Keindahan Pantai Talise merupakan salah satu pesona Indonesia yang pantas untuk dikunjungi.