Mohon tunggu...
Lyfe

Saat Gairah Itu Mulai Padam

19 Juni 2015   09:07 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:41 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki tahun ke empat di tempat bekerja, masih tersimpan semangat yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan. Masih menanti tantangan berikut yang harus dihadapi, masih ingin belajar lebih banyak dan sering kali masih terkesima dengan apa yang bisa dicapai. Namun bagaimana dengan mereka yang sudah bekerja lebih lama, apakah masih ada semangat seperti itu.

Jenuh tak dapat dihindari, terlebih lagi apabila kita melakukan pekerjaan yang berulang-ulang, merasa tidak berkembang, merasa tidak memberikan kontribusi, dan merasa tidak dihargai baik secara moril maupun materiil.

Siapa yang bertanggung jawab dalam merevitalisasi semangat karyawan dalam suatu organisasi? Apakah Direktur Utama sebagai puncak pimpinan, kepala bidang, HRD? Menurut Edwin B Flippo, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensiasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.

Selain itu perencanaan sumber daya manusia merupakan bagian yang penting dalam manajemen SDM. Menurut Arthur W. Sherman dan George W. Bohlander, Perencanaan SDM adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuaan (persyaratan) untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja ke dalam dan keluar organisasi dengan tujuan untuk mempergunakan SDM se efektif mungkin dan agar memiliki sejumlah pekerja yang memenuhi persyaratan atau kualifikasi dalam mengisi posisi yang kapan dan yang mana pun mengalami kekosongan. Secara umum (luas) perencanan SDM adalah proses untuk menetapkan strategi, memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan sekarang dan pengembangannya di masa mendatang.

Dari pengertian tersebut di atas maka peran seorang pemimpin baik from the higher power atau dari atasan langsung sang karyawan harus mampu melakukan manajemen dan perencanaan sumber daya manusia. Kemampuannya dalam melakukan hal tersebut diharapkan dapat memacu gairah karyawannya.

Jadi, himbauan kepada yang terhormat para pemimpin disana, Andalah yang terpilih... mohon jangan biarkan gairah itu padam. (AP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun