Menurut KBBI, kata "tradisional" memiliki makna menurut tradisi atau adat. Permainan tradisional adalah suatu permianan warisan dari nenek moyang yang wajib dan perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal (Mulyani, 2016: 47-48). Â Permainan tradisional itu berasal dari budaya masyarakat yang telah tumbuh dari peninggalan nenek moyang yang dilakukan dengan suka rela dan menggunakan bahasa maupun ciri khas dari daerah tertentu. Dapat dikatakan sebagai identitas dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Namun pada zaman sekarang bahkan hampir memasuki era 5.0, permainan tradisional kerap ditinggalkan masyarakat Indonesia.
Banyaknya game online dan gadget yang menyebar luas membuat anak-anak di Indonesia melupakan permainan tradisional. Sehingga untuk generasi berikutnya pun tidak mengenal permainan tradisional. Padahal permainan tradisional sangat menantang dan seru apalagi bisa menjadikan anak-anak terampil, ulet, cekatan, tangkas, dan lain sebagainya. Karena sudah jarang dimainkan, akhirnya penjual alat permainan tradisional sulit ditemukan. Pada beberapa permainan memang memerlukan alat seperti pada permainan egrang harus ada dua bambu, jika ingin bermain layang-layang harus membuat atau membeli layangan dan mencari lapangan, atau permainan gasing namun sulit mencari penjual gasing, Bagi kalian yang ingin memainkan dan melestarikan permainan tradisional tetapi tidak ingin bersusah payah menyiapkan alat, berikut ada 5 permainan tradisional tanpa alat namun masih tetap seru dan menantang.
1. Hompimpa atau Gambreng
Hompimpa atau gambreng dilakukan sebelum mengawali berbagai permainan lainnya guna menentukan siapa yang menang dan kalah atau siapa yang berjaga. Dalam budaya Jawa, hompimpa dilakukan sembari menyanyikan kalimat "Hompimpa alaium gambreng". Dalam budaya Betawi mereka menambahkan "Mpok Ipah pake baju rombeng". Permainan ini dilakukan lebih dari dua orang yang berkumpul membentuk lingkaran kecil sambil menyanyikan lagu bersama-sama. Gerakan tangan kepakkan dan saat lagu selesai dinyanyikan masing-masing anak membalikkan tangan atau tidak mengembalikkan tangan. Jumlah tangan sama yang paling sedikit, merekalah yang menjadi pemenang.
2. Petak Umpet
3. Cublak-cublak Suweng
4. Â Ular Naga
Di Jakarta permainan ini sangat populer. Permainan dilakukan oleh lima atau delapan orang atau bahkan lebih, mereka berbaris dan saling memegang pundak depan temannya sehingga membentuk ular. Kemudian berjalan melewati dua orang teman yang sedang membentuk terowongan menggunakan kedua tangan diangkat keatas. Dua anak tersebut memberhentikan barisan secara acak.