Proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19 turut memberikan tantangan tersendiri di bagi tenaga pengajar maupun peserta didik. Pandemi menghilangkan proses pembelajaran tatap muka dan menggantikannya dengan proses pembelajaran jarak jauh ( daring ).
Adaptasi baru ini membuat para tenaga pendidik harus berjuang ekstra keras untuk bisa menyampaikan materi pembelajaran, sehingga para muridnya bisa menyerap materi pembelajaran dengan maksimal.
" Untuk tantangannya sendiri itu bagaimana menyampaikan materi tersebut ke para siswa, karena selama daring ini menurut saya yang paling susah apabila siswa di ajak zoom tapi mematikan camera dan ada juga yang tidak memperhatikan karena perhatiannya teralih oleh satu hal. Sekarang mau tidak mau harus melalui teknologi media atau tatap muka secara virtual. Hambatannya adalah ketika para murid tidak bisa menyimak maksimal karena terjadi gangguan koneksi internet." Ujar Hanindhita Nurfadilla Guru TK di Jakarta, Jumat ( 11 / 6 / 2021 ).
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional pembelajaran daring maupun luring mulai di terapkan di dunia pendidikan. Di era new normal, guru dan siswa melakukan kegiatan belajar dan mengajar secara daring, termasuk pada saat pemberian tugas. Pembelajaran daring di lakukan melalui classroom, Zoom meeting, google meet, Whatsapp dan banyak lagi cara lain
Â
yang di lakukan agar dapat berkomunikasi dengan siswa. Dalam pelaksanaan belajar dengan sistem daring atau Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) ini banyak kendala yang di hadapi baik oleh guru, orang tua, maupun siswa.
" Semejak sistem pembelajaran daring ini siswa sering kali memberi komentar saat pembelajaran daring berlangsung seperti ada yang bilang kalau suara saya kurang jelas, atau tiba-tiba layar saya freeze, lalu tidak paham apa yang sudah di jelaskan." Ujar Hanindhita Nurfadillah Guru TK di Jakarta, Jumat ( 11 / 6 / 2021 ).
Dari kendala yang di hadapi guru, orang tua, dan siswa. Pemerintah menyediakan kuota internet yang di bagikan kepada guru dan siswa untuk mempermudah melakukan tatap muka dengan siswa melalui video conferences dengan berbagai macam aplikasi yang memudahkan siswa dan guru untuk berkomunikasi secara langsung dan siswa dapat menambah pengetahuan dengan mengujungi rumah belajar. Hal tersebut di lakukan agar pembelajaran daring dapat di laksanakan agar maksimal.
" Harapan saya semoga secepatnya bisa offline ( secara tatap muka ) karena menurut saya bisa lebih efektif saat kita mengajarkan secara offline ( secara tatap muka ) karena siswa hanya fokus dengan apa yang di sampaikan dan tidak teralihkan pandangan ke hal lain." Ujar Hanindhita Nurfadilla Guru TK di Jakarta, Jumat ( 11 / 6 / 2021 ).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H