Dua tahun sudah, negara kita dikejutkan dengan penyebaran wabah yang disebabkan oleh virus Corona. Awalnya, saya sendiri tidak terlalu memperdulikan penyebaran virus Corona ini. Namun, ketika saya melihat banyak orang mulai terjangkit wabah Covid-19, membuat saya lebih berhati-hati dalam menjaga diri.
Dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19, pemerintah menetapkan kebijakan kepada seluruh mahasiswa untuk belajar dirumah atau pembelajaran daring ( Online ). Belajar dirumah mungkin terlihat menarik. Namun, banyak mahasiswa termasuk saya, mengeluhkan bahwa kuliah online kurang menyenangkan karena kita tidak bertatap muka secara langsung dan banyak kendala seperti internet dan sulit memahami materi tersebut.
“ Sering terjadinya dilema yang dihadapi ketika kuliah online seperti jika saat bertatap muka melalui online ( Zoom ) dan pada saat ujian gangguan Wifi dirumah yang error dan suara berisik anggota keluarga. Kuliah online juga banyak membebankan mahasiswa dengan tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit berbeda dari biasanya tugas yang diberikan pada saat kuliah offline ( secara tatap muka ). Kuliah online ini menurut saya pribadi tidak mampu meningkatkan produktivitas belajar, karena sudah terlalu lama kuliah dirumah aja jadi belajar lebih terbawa santai terus.” Ujar Novisa Yuni Ramadhan Mahasiswa Universitas Nasional, Minggu ( 6 / 6 / 2021 ).
Tentu saja, ada banyak masalah dengan pembelajaran online, bukan hanya kurangnya sinyal dan peralatan. Namun, ada banyak faktor lain yang dapat mengurangi efisiensi pembelajaran online. Jika terus kuliah online dilanjutkan, kondisi tersebut akan menjadi pertimbangan tersendiri karena semua fasilitas yang ada tidak seimbang dan perbedaan antara satu area dengan lainnya sangat kentara. Selama sudah dilaksanakannya kuliah online pun tingkat penyebaran masih belum menampakkan hasil penurunan malah justru terus meningkat.
“ Mengingat kondisi saat ini yang sudah new normal, jika kuliah onlline dilanjutkan sangat tidak menguntungkan bagi mahasiswa, karena bayaran kuliah tetap dan tidak ada potongan. Jadi, lebih baik diterapkan masuk bertatap muka ke kampus.” Ujar Novisa Yuni Ramadhan Mahasiswa Universitas Nasional, Minggu ( 6 / 6 / 2021 ).
Para mahasiswa berharap para pengajar seperti dosen dapat mempertimbangkan metode pengajaran seperti apa yang efektif dilakukan pada situasi saat ini. Selain itu, agar mahasiswa untuk lebih menjaga kondisi kesehatan fisik dan mental pada situasi pandemi yang tidak kunjung berakhir ini, dan sangat diharapkan untuk kuliah offline ( secara tatap muka langsung ) segera dilaksanakan agar proses pembelajaran menjadi sangat efektif, tidak membosankan, dan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H