Pendahuluan
Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai--nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.  Adanya perubahan yang pesat dalam berbagai bidang seperti  seni budaya, politik, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat akan membawa dampak yang signifikan dalam proses pembelajaran.Â
Untuk dapat mengantisipasi adanya perubahan tersebut, maka pendidikan yang hanya menekankan pada penguasaan materi saja menjadi tidak sesuai lagi. Selain aspek penguasaan materi, pendidikan dewasa ini harus mampu mengembangkan kreativitas siswa dan kemampuan berpikir melalui aktivitas-aktivitas kreatif dalam pembelajaran seluruh mata pelajaran termasuk pelajaran seni budaya.Â
Pendidikan seni musik khususnya dimaksudkan untuk peningkatan potensi musik yang ada di dalam diri siswa. Selain itu juga untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya seni. Peningkatan apresiasi terhadap karya seni terutama seni musik adalah dengan mengidentifikasi fungsi dan latar belakang lagu tradisional  dalam konteks budaya masyarakat setempat sesuai pengetahuan siswa.
Peranan apresiasi seni bagi siswa sekolah adalah untuk membangkitkan peran serta siswa secara aktif agar dapat berkomunikasi dan menikmati keindahan karya seni yang mengandung daya pesona sehingga pada akhirnya siswa akan memiliki rasa simpati dan empati, kepuasan estetis, rasa senang dan bangga, serta rasa nikmat akan suatu karya seni.Â
Proses pembelajaran di dalam kelas pada umumnya masih didominasi oleh guru. Siswa pada dasarnya hanya menerima informasi dari guru, sehingga proses pembelajaran yang dirasakan oleh siswa hanya sebuah proses pembelajaran yang membosankan, siswa jadi kurang aktif, kreatif dalam proses belajar mengajar sehingga siswa merasa tidak tertarik dan tertantang untuk berfikir kritis, mengemukakan ide-ide.Â
Akibatnya dapat berdampak hasil belajar siswa yang kurang memuaskan.Salah satu metode yang dianggap tepat untuk dapat mengaktifkan siswa, membuat siswa lebih kreatif adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Model Problem Based Learning (PBL) merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata). Menurut Tan (dalam Rusman 2010: 229) Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa mengelaborasikan pemecahan masalah dengan pengalaman sehari-hari.Â
Proses pembelajaran di dalam kelas pada umumnya masih didominasi oleh guru. Siswa pada dasarnya hanya menerima informasi dari guru, sehingga proses pembelajaran yang dirasakan oleh siswa hanya sebuah proses pembelajaran yang membosankan, siswa jadi kurang aktif, kreatif dalam proses belajar mengajar sehingga siswa merasa tidak tertarik dan tertantang untuk berfikir kritis, mengemukakan ide-ide. Akibatnya dapat berdampak hasil belajar siswa yang kurang memuaskan.Salah satu metode yang dianggap tepat untuk dapat mengaktifkan siswa, membuat siswa lebih kreatif adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Berdasarkan hal tersebut, penulis telah melakukan penelitian observasional mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam upaya meningkatkan sikap apresiatif terhadap lagu tradisional dalam pembelajaran seni budaya.
Metodologi