Mohon tunggu...
Astralastra
Astralastra Mohon Tunggu... Lainnya - Daur baur

Manusia merdeka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Revolusi Tak Ada Lagi

16 Agustus 2020   07:50 Diperbarui: 20 Agustus 2020   05:40 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest/Rick Montalvan

Setelah revolusi tak ada lagi
Puisi yang di tulis secara sembunyi
Atau orang-orang yg kemudian hilang
Setelah berbicara kebusukan
Setelah berbicara keadilan
.
Setelah revolusi tak ada lagi
Mandat suara dari massa untuk penguasa
Tiang bendera tertata rapi
Dan foto yg dibakar
Setelah habis demonstrasi
.
Setelah revolusi tak ada lagi
Batu yang keras untuk dihempas
Sedang, kerikil kecil sama bunyinya
Di jalanan
Selepas huru hara
.
Setelah revolusi tak ada lagi
Suara merah ataupun biru
Yang ada hanya kerling dan harapan
Setelah revolusi tak ada lagi
Keringat yang sia sia

.

"Mencari apa yang benar bukanlah mencari apa yang diinginkan"
Albert Camus, The Myth of Sisyphus and Other Essays

.

blog saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun