Klarifikasi, kepada Yth Admin Kompasiana.
A.Sehubungan dengan Tulisan saya : berjudul Pesan Iman.
Dikomentari oleh Rekan Jimmy Haryanto ‘....mengomentari tulisan Anda Pesan Iman.
“Bagus sekali: “Anda tanpa cinta bagi saya, Ketika anda memusuhi pemeluk agama.” ... Balas
Ketika mau dibalas tulisan itu dihapus , jadi saya minta maaf Rekan Heriyanto tidak bisa langsung balas.
B.Tulisan yang tanpa sengaja tertayang dua kali itu mendapat komentar dari Rekan Tasch Taufan :
“17 January 2015 12:23:59 : Sajak reflektifdan inspiratif.Salam baik selaluBerkat bagimu sobatku, Astokodatu.”
(http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2015/01/17/pesan-iman-696987.html).
Sudah saya jawab.
C.Perlu ada klarifikasi dengan penghapusan itu :
1.Bahwa Puisi “Pesan Iman” adalah puisi dengan membuat “Personalisasi” untuk kata / makna :“Iman”. Maka kata “saya” adalah kata pengganti untuk “Iman”.
2.Kata “anda” dimaksudkan pembaca. Dalam Kalimat yang juga dikutip oleh Rekan Jimmy Haryanto mengomentari tulisan Anda Pesan Iman. : “Bagus sekali: “Anda tanpa cinta bagi saya, Ketika anda memusuhi pemeluk agama.” ... Balasharus dipahami sebagai berikut :
3.Apabila anda tidak mencintai saya (Iman) = tidak punya iman yang benar
Tentu saja anda akan “memusuhi” pemeluk agama.
4.Demikian pula frase : “Anda tiada mengemban saya. - Ketika anda mendewa-dewakan agama.”Maknanya: Anda tidak mengemban saya (Iman) =tak punya iman, makanya justru anda lalu mendewakan agama.
5.Saya kira tidak ada seorangpun ditunjuk secara pribadi maupun kelelompok. Semuanya sebuah pernyataan yang mendasar.
Maka saya kira penghapusan itu tidak pada tempatnya, bila kata 'agama' itu pasalnya. maka saya mohon penjelasan. Apakah karena kata 'agama' itu menjadi sebab penghapusan tulisan saya.? Atas klarifikasi balik diucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya
Astokodatu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H