Bagian 3:Perselingkuhan dan Internet.
Berfikir tentang Cinta jangan ragu, dimanapun kita bisa bertemu dengannya apabila kita memang memiliki cinta. Cinta yang macam mana pun terdapat di internet. Termasuk anomala atau penyimpangannya yaitu perselingkuhan.
Bermain dengan internet saya baru belajar pada awal tahun 2009. Menulis dengan komputer saja dikantor saya saya baru mulai tahun 2008. untuk banyak yang harus saya kerjakan dengan tulisan untuk membuat rencana kerja, kerangka materi kerja hingga pelaporannya. Dengan internet saya mulai dengan mengirim email, untuk kepentingan kerja kantor LSM dimana saya bekerja; berlanjut dengan mengenal Kompasiana dan Fesbook.
Menyinggung soal Cinta dan kesetiaan dimulai dengan pertemanan di Kompasiana yang kemudian diakrabkan oleh fesbook. Dengan Kompasiana cinta tulis menulis diikat oleh “ketegangan” komunikasi penulis-komentator.Hubungan komunikasi diskusi meningkat menjadi kerjasama penulisan dalam Grup (Desa Rangkat). Pada beberapa penerbitan saya bisa ikut ambil bagian. Kesemuanya menghubungkan dari ratio dan rasa merembes ke emosi dan hangatnya pertemanan. Apalagi bila kita terlibat pada pertemuan darat.
Maka jangan heran saya sempat menulis puisi ini :
Isteriku Tahu SelingkuhankuFIKSI | 21 July 2010 | 15:44526 163
Sebenarnya isteriku anugerah Tuhan, ... dia pilihanku dan pemilihku. .. dari dalam aselinya kecantikan.
watak dan tampannya tipeku...Santunnya sopan dan tuturnya jujur : ‘Aku tahu selingkuhanmu’, katanya perlahan :‘aku tetap sabar hatiku memang hancur, kutunggu pulangmu dalam penantian.’
Tentu saja, kawan,katanya selingkuhanku adalah tugas kerjaku.sekali waktu kawan,katanya penuh ketegasan: ‘ hatimu terbagi ......dengan organisasi partaimu.
Itu belum terlalu,kemarin dengan senyumannya yang sinis, semanis perempuan menggendong cucu, katanya : “selingkuhanmu kini mouse.........dan kompasiana……… (????? )
Tetapi tulisan saya diatas dianggap mengecoh. Katanya teman peselingkuhan seperti itu saja kita semua melakukan. Jawabku :‘Masa iya..?’ maka sayapun tiga kali menulis tentang peselingkuhan. Yaitu :
http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/29/perselingkuhan-skema-fakta-ku-208181.html.Berikutnya saya tulis lagi : http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/05/25/perselingkuhan-anomala-dalam-konsepsi-cinta-465823.htmldan masih lagi :http://muda.kompasiana.com/2013/10/26/perselingkuhan-dan-kemesraan-di-medan-cinta-604027.html
Apabila pada Puisi itu lebih ditangkap sebagai humor, isteri dan internet, maka pada tulisan dilink berikut tadi saya tulis masing-masing tentang :
a.Jenis-jenis, model, perselingkuhan yang ditentukan oleh pelaku-pelakunya : pimpinan dan kayawan, antar teman sekerja, dsb.
b.Definisi : selingkuh adalah menyimpang dalam arah cinta suami isteri dengan mengubah setting peran, dari cinta suami/isteri kepada yang bukan isteri/suami. Perselingkuhan juga pengkhianatan cinta suami isteri dengan coreng moreng pelecehan terhadap kebenaran dengan pelbagai kebohongan.
c.Motivasi nilai cinta agar dipahami kaum muda sejak dini dalam menyongsong perkawinan mereka.
Tulisan saya semuanya adalah didasarkan pada pengamatan dan pemahaman terhadap situasi nyata disekitar lapangan kerja saya. Maka pengalaman itu semua dapat saya pakai sebagai cermin dan menata ulang kehidupan Cinta Keluarga kami. Juga kita bisa melihat bagaimana pun salah arah tetapi cinta itu menyangkut kemanusiaan seseorang secara keseluruhan. Maka kita bisa melihat :
a.Adanya Proses manusiawi, emosi, nafsu.
b.Adanya batas-batas, jalur-jalur yang dilewati, dihormati atau dilecehkan
c.Ada Suara hati, ada warning-warning masyarakat, jadi ada jalur kembali.
Mana kala kita mau merefleksi perjalanan hidup cinta kita, kita boleh menanyakan apakah ada pada diri kita ‘kekuatan’ antisipatip untuk menangkal ancaman kesetyaan cinta kasih dan keberanian tampil beda bila lingkungan tidak sejalan. ?
Seperti boleh di sebut :Rasa keterpanggilan dalam berpasangan suami isteri, sehingga disadari jalanku adalah dijalur jalan Tuhan. Atau adanya kesadaran bahwa Suami/Isteri saya adalah pilihan saya, dan saya pilihan suami/isteri saya. Semoga disana ada kesetyaan yang memberi kedamaian dan kekuatan.
Salamku, hormatku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H