Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Realita dan Keterbatasan

27 Maret 2011   01:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:24 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Prakata:

Kusajikan teka-teki Realita dan Cerita….

Jawabnya ada pada benang merah

Yang mengkait dari bait kebait rangkaian kata

Inilah desarangkat yang semakin cerah meriah….

Rangkat satu :Peristiwa dan cerita.

Disiang yang gerah oleh global warming, datanglah Bang Joko, pengayuh becak membawa berita menggemparkan Desa Rangkat. Sepeda motor Mas Hikmat pemuda masjit itu menabrak Kate Rajturis rutin yang sangat sering berkunjung ke Rangkat. Sepeda motor Hikmat dibawa becak pulang. Bang Becak lewat didepan Warnet dirumah ibu Nyimas dihentikan dan diminta ceritanya. Disana ada bu Nyimas, mbak Bening wartawati, bu Rochma guru desa itu, dan Mas Triansyah Sang Komandan Hansip itu. Yang harus cerita dan dihujani pertenyaan-pertanyaan tersengal-sengal bercerita. Napas belum reda jauh jauh kayuh becak, hati masih terkesan akan penglihatannya terhadap peristiwanya.Hansip segera kirim laporan kepada Kades. Ibu guru Rochma geleng-geleng tangan didada. Bagaimana Kate Ray, dimana dia sekarang, begitupun Bu Nyimas tak habisnya menyesalkan perilaku pengendara sepeda motor. Sementara sang wartawati biarpun diberi gelar wartawati gossip, nampak mencari informasi lebih teliti dan segera mau kirim berita itu ke kantor harian Gossipnya. Pak Kades yang penuh tanggung jawab itu pun dating dan menanyaiMas Hikmat dan Bang Joko, juga nasib korban yang ternyata sudah dibawa ambulance ke RS Kota.

Rangkat dua:Pengalaman dan Kesaksian

Peristiwa itu terjadi. Ada orang yang terlibat didalam peristiwa, (Hikmat, Kate Raj, mungkin Bang Joko)ada pula orang yang terkait (dekat-jauh : Nyimas dkk Kades dst) Ada yang mengalami langsung ada yang mengalami tidak langsung. Tetapi sebenarnya jauh atau dekat semua mangalami: dalam arti menerima kesan peristiwa itu. Pengalaman memberi pesan. Ada kecenderungan membagi pengalaman itu kepada orang lain.Dan terjadi gradasi pengalaman demi pengalaman demikian pula kesaksiannya.

Rangkat tiga: Keterbatasan dan Pengakuan.

·Peristiwa itu demikian banyak aspeknya. Orang dapat memandang dari pelbagai sudut pandang. Dari peristiwa itu tukang Mas Joko, melihat lebih lengkap daripada para perempuan. Tetapi para ibu melihat dengan keibaan, sementara Komandan Hansip melihat dari sisi ketertiban dan merasa perlu lapor kepada Kades.

·Realita dunia itu sangat luas dan lebar, dapat dilihat pula kedalaman nilai-nilai yang bisa digali. Seniman mengalami semua itu. Seniman musik, seniman lukis, seniman patung, seniman sastra memakai media masing-masing. Mereka tidak pernah berdebat bahwa buah karyanya, miliknya, merupakan ekspresi kenyataan yang mereka alami, secara paling obyektip….

·Para Nabi pun dianugerahi “pengalaman” akan yang ghaib, bahkan itu merupakan pengalaman akan peristiwa “datangNya” Maha Realita sendiri dengan pesanNya. Kecenderungan bahkan itu atas perintah pesan itu untuk menyampaikan kepada sesama. Realita dan pengalaman yang pasti tidak sepadan dengan media: otak, hati, jiwa dan media lainnya, untuk menyampaikan Pesan itu.

(Isa Al Masih telah berkata : Akan tiba saatnya orang tidak akan beribadat disini atau disana, dan saat ini dimulai. Allah itu Roh. Dia menghendaki persembahan atas dasar roh dan kebenaran./Joh.4.23-24)

Dapatkah kita melihat disini perlunya kesadaran dan pengakuan akan keterbatasan kita masing-masing dalam penghayatan maupun ekspresi.?

Rangkat empat: PILIHAN

Sikap dan Pilihan:

Kesombongan dan arogansi mengarah pada agresivitas.

Kesadaran akan keterbatasan mendasarikearifan pilihan, toleransi, rasa terima kasih, harapan untuk kesempurnaan.

Rangkat lima:Gerakan moral


  1. Grup penulis diblog social Kompasiana menamakan diri grup Desarangkat ini, mencerminkan suatu pilihan yang arif, menulis merangkai kata dalam damai, kerjasama, saling menolong, saling mendukung yang dirumuskan indah : diskusi sarat asah asih asuh dalam merangkai kata. Itu sebenarnya suatu kesadaran akan keterbatasan yang bukan keluh kesah keputus-asaan, melainkan sikap penuh harapan dan usaha untuk kesempurnaan


  1. Kebersamaan yang mencoba memberi kesaksian akan kebenaran dalam bersikap dan bertindak yang baik itu saya sebut gerakan moral.Salam damai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun