Saya bukan dari golongan ulama, ustadt, atau pendheta, pastor, biarawan. Ini hanya insan awam, pangamat umat, pengikut belum pengamal taat agama. Sialnya suka usil melihat perilaku mereka yang sok suci merasa pasti calon penghuni sasana sorgawi.
Dalam Kompasiana saya banyak belajar dari Engkong Ra(tidak)gile, Bang Zul, Pak John, Bung Dewa, Bung Usman, Bunda Windha dan Mommy, Sdri Meisha dan Mimin, Jeng Murni Jeng Arrum dan rekan2 senior yang baru masuk ke halaman saya. Betul masih buuaanyak lagi, bulan lalu saja saya konfirmasi pertemanan dua-dua beberapa kali. Semua sudah dan mulai saya kenal gaya tulisnya. Yang professional, yang ilmiah, yang agamis, yang poetis, semuanya unik khas gaya masing-masing. Disana ada energi, kreativitas, inspirasi, pesan, hikmah. Ada yang terbuka, ada yang mencoba bersembunyi dalam kreasi fiksi, tetapi dibelakang imaginasi mereka, karena sering bertemu-aksara, saya mencoba menerka siapa mereka.
Bulan depan bulan suci istimewa bagi saudara-saudari kita muslimin muslimat. Kesucian bulan itu tak mampu saya melukiskannya. Warna bulan sebagai waktu yang secara adil dibagikan kepada semua insan, tentulah tergantung bagaimana kita mengisinya dengan perilaku dan perbuatan. Kompasiana yang pernah dilukiskan sebagai padang rumput hijau, atau rumah dan halaman yang sehat, atau forum belajar yang istimewa, selayaknya memberi sajian yang nyaman dan nikmat dibulan suci itu.
Semoga bisa, saya sendiri kepengin sharing thematic dalam bentuk refleksi, mungkin fiksi, mungkin kabar berita menghibur.
Thema minggu pertama : pertobatan dengan mengenal diri sendiri.
Thema minggu kedua : rasa syukur dan terima kasih.
Thema minggu ketiga : sikap memaafkan dan tidak memaafkan.
Thema minggu keempat : persaudaraan dan kegembiraan.
Ketika anda melihat kedepan dengan tatapan penuh harapan anda akan suka halaman sehat Kompasiana Ber Ramadhan Raya. Ini hanya omongan bagi para penulis yang pasti penuh kreatipitas. Barangkali anda suka mendukung dan membantu ciptakan suasana penuh iman dan harapan. Wassalam.
