Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Panggilan apa Tekanan ? (theologi pekerja bengkel)

11 Oktober 2011   12:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:05 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hidup adalah dinamika dan peran. Gerak, Tumbuh dan berkembang. Manusia hidup harus berkembang terus menerus memanusiakan diri. Manusia harus semakin mampu mengatakan diri inilah Aku. Dalam gerak dan laguku inilah aku.

Sumber Hidup adalah Dia yang menciptakan segenap semesta, mengatur dan menggerakkannya. Manusia yang kuasa mampu dan ternyata menata mengatur hidupnya hanya merupakan percikan dari Sang Maha Ada Yang DinamikaNya kuasa tak terbatas. Kesaksian sejarah bumi dan manusia mengakui itu.

Ada bahasa Manusia : Panggilan ajakan, jawaban, rasa terpanggil, menjawab, bertanggung jawab. Manusia adalah percikan kebebasan, nalar dan kehendak maka dia bisa memilih dan menjadi diri sendiri. Panggilan dan Pilihan dari sana, maka ada lalu Terpanggil dan Terpilih. Tanggungjawab dan Pahala.

Ada bahasa Tehnik Mesin :Sebab, Input, Pengaruh, Sumber, Desakan, Tekanan, Akibat, Output, Dampak, Tertekan, Terdesak, terpaksa.Mesin dan tehnologi tidak bicara soal kehendak dan kebebasan maka tidak ada Pilihan, tetapi keharusan. Proses input kepada output adalah proses tekanan dan keharusan.

Hukum moral pada dasarnya adalah Tanggung dan Jawab dari Panggilan dan Sadar Terpanggil, bukan hukum sebab akibat. Maka jadilah manusia yang selalu memanusiakan manusia dan diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun