Awalnya tertarik pada pemberian nilai “menarik” pada tulisan saya. Nampak ada orang tertentu selalu memberi nilai “menarik” pada tulisan saya kendati banyak yang lain memberi nilai “inspiratif”.
Saya sendiri pernah memberi nilai tulisan teman dengan “menarik” dan menulis komentar kurang lebih ini : “Saya memberi nilai menarik bukan karena saya memilih untuk tulisan anda penilaian menarik karena itu paling rendah di kolom Kompasiana. Tetapi karena sungguh tertarik pada pesan dan kemasannya dalam rangkaian kata-kata yang indah bagi saya.”
Baru kemudian saya renungkan makna dan kandungan arti kata : “menarik”. Selayang pandang saya menemukan kata-kata ini :
Menarik / attractive / molek / indah / menyenangkan.
Selanjutnya dapat dilihat secara lebih khusus ini :
Menarik perhatian pada pandangan pertama, atau pada awal tinjauan .
Dapat jadi menarik selera, menggugah selera. Dan lama kelamaan dapat Menarik minat. Dengan memberikan minat dapat jadi obyek dapat : Menarik simpati.Bahkan menarik Empati.
Biasanya pada tahap tertentu obyek dapat saja :
Menjadikan pemikiran bagi subyek.Pemikiran biasa membuat ukuran, dan sudut pandang, ada kwantitas, kwalitas, criteria, waktu, kepentingan dan lain sebagainya.
Di Kompasiana yang berlatar belakang jurnalisme yang berwatak inklusif (terbuka, umum) ini penulisan tentu mendapat nilai tinggiyaitu yang sungguh memberi : Manfaatbagi khalayak ramai, Aspirasi, berita baru, menyangkut peristiwa actual, sehingga tulisan memang relevant dan significant. Yang demikian ini kita berfikir bahwa “Menarik” itu merupakan kelas awal dari kelas “Bermanfaat” lalu kelas “Aspiratif” dan “Aktual”.
Akan tetapi Menarik, attractivity, kecantikan, indah dan keindahan, serta hal yang Menarik hati itu adalah memiliki bahasa tersendiri. Bahasa Hati. Seperti biasa Hatiitu selalu mengajak berkelanjutan. Cenderung memiliki itu bisa dibahasakan :
- Me”maksa” Ke-pemihak-an
- Menuntut komitmen / keterlibatan
- Membuat jatuh cinta
Dan ini bisa “membutaka terhadap pertimbangan lainnya”.
Sampai dimana nilai “menarik” di Kompasiana yang diberikan oleh pembaca kepada tulisan rekan. Sebab setiap penulis pun mempunyai tujuan dan harapannya sendiri. Khususnya mereka yang berjiwa seniman, mau keindahan, mau berpuas diri dengan kuindahan, tentu merasa terdukung dengan “menarik” kendati bahkan bila penulis tidak sadar memberi pesan yang mulia.
Dari pengamatan selintas terhadap tulisan saya sendiri. Thema menarik bila menyangkait :
- Tulisan dimana bisa mengkait nama teman-teman penulis sendiri,
Dimana pembaca bisa bercermin diri.
- HL, penilaian Admin
- Cinta,
- Perbedaan Agama, kontroversi lain
- Yang Unik,
Ah mungkin inipun tidak actual, tidak aspiratif, dan tidak bermanfaat. Tetapi saya berspekulasi tulisan saya menarik karena menyangkut tulis menulis. Semoga saya tidak keliru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H