KUBENAM DALAM KOLAM
AIRNYA HIJAU LANTARAN LUMUTAN…..
Mengapa pakai tanya segala….? Itu karena aku mau berkaca diri
Malu ‘kan belangnya ketahuan.?
Dihatiku ada Susno Duadji,
Oh ada Gayus pula….., lho Bang Syahril kau disini juga……
Direlung terdalam hati ini ternyata Ibu Sri Mulyani ada, ……….
Kususun anggaran baru berdasarkan peningkatan pertumbuhan ekonomi,
Mengapa kau tak setuju?
Itu demi gengsi - praktis dan pragmatis …… kalau perlu kudatangkan Rajasa
Atau Budiono sekali……..
Anda mau tahu ?
Dihatiku juga ada SBY, bersama semua menteri Kabinet Bersatu
Ketua DPR
Ketua KPK
Ketua MA dan MK
Ada Kapolri s’gala
dalam diri ini memimpin mengawasi jalannya reformasi ……
Akhirnya aku sadar pula: dihatiku - dijagad kecilku
Isteri tersayang tidur terlelap menunggu kepulanganku
-- dari pesiar dipinggir kolam.
“ dirimu berantakan” --- “katanya dari Kalibata?” kata ibunya bocah.
Kata siapa aku ke Kalibata ?
Aku benci sama pahlawan kemaleman,
apa lagi yang dimakam, itu hari kemarin, kemarin dulu malem….
Biar aku berantakan,
tapi akulah reformasi, reformasiku yang tetap tahu diri…..
bahwa malu itu malu, bahwa geli itu geli, bukan diganti ganti.
Jagatku bukan jagatnya Negara
Ke”berantakan”ku itu ke”berantakan”ku
jagatku jagatnya sikecil sederhana
Sudah ada tim khususnya, legitimit tapi tanpa sk.
Legitimasi dari Penguasa Pencipta jagat kita.
Jagat jagat kecil inilah yang banyak kali dilupa
Kasihan deh lu, …….. disepanjang masa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H