Menggali sumur perigi memori masa silam, bermanfaat untuk berbagi inspirasi susun strategi perencanaan. Banyak sekali kesempatan bagi saya yang pernah bertugas dari th 1990 hingga 2010, sebagai bagian dari Tim Pengarah (SC : streering committee) seminar atau temu musyawarah aktivis, dalam suatu kepanitiaan. (OC : organizing committee).
Eksposure adalah obyek kunjungan peninjauan bagi peserta seminar, musyawarah, atau sarasehan yang membahas sesuatu topic. Dalam pembahasan tersebut dibantu dengan peninjauan lapangan agar melihat praksis-praksis kegiatan yang menjadi materi pembahasan.
Arti kaya sebenarnya menurut Kamus Meriem-Webster, Eksposure adalah pertama kata benda dari perkataan “membuka, membuat terbuka, membuka tutup yang tadinya tertutup”, kedua Eksposure juga diartikan sebagai “fakta atau keadaan yang terbuka”
Dalam dunia fotography, ekposure adalah sejumlah cahaya untuk satu unit area yang mau disasar oleh film atau electronic lain.( keluasa jangkauan penyinaran dan keluasan sasaran) (https://en.wikipedia.org/wiki/Exposure_(photography) Membuat sebuah photo yang indah itu lebih berbicara, Exposure adalah alat untuk membuat cerita itu lebih mengesan dengan foto.
Sebenarnya dalam dunia pendidikan bagi orang dewasa seperti sejak 25 tahun yl. saya lakukan dengan eksposure. Itu adalah acara yang selain menyenangkan banyak peserta juga efektif memberi masukan. Sebab secara umum Eksposure adalah kegiatan atau pertunjukan langsung, dan kemanfaatannya bisa diperhatikan, misalnya suatu perbuatan atau awal perbuatan yang ditinjau sebagai kegiatan di desa, sebagai buah atau akibat pengaruh suatu kunjungan pada kehidupan kota besar.
Oleh sebab itu SC dan OC panitia penyelenggara harus berrembug dahulu dalam mengatur acara kunjungan itu sesuai Thema. Bahkan para pembicara, pemateri seminar pun bisa diminta saran, tetapi mereka ini mungkin akan justru menjadi pembanding, memberi antithese untuk pembanding temuan dilapangan. Sesuai thema SC perlu memberi petunjuk, pengarahan sebelum peserta seminar diterjunkan ke obyek praksis di lapangan. Tidak pada tempatnya atau kurang pas apabila Panitia/ Penyelenggara “mengarahkan” acara kegiatan lapangan, sedemikian sehingga kegiatan itu menjadi sandiwara belaka. Petunjuk Panitia Pengarah hanya perlu menyepakatkan dan menyelaraskan “pertemuan”, atau titik-titik temu peninjau dan pelaku kegiatan yang ditinjau dalam hal orang2nya, waktu dan tempatnya.
Maka kepada rombongan sebelum berangkat diberi pengarahan agar :
a. Menggali informasi selengkap mungkin terhadap obyek peninjauan, yang bisa meliputi spesifikasi kegiatan, pelakunya (pribadi/kelompok), pelbagai jumlah dan waktu serta tempat, rutinitas, bahan, sumber2nya, hasilnya, pelbagai dampak dsb.
b. Ditentukan siapa menjadi ketua rombongan, yang bertugas mengatur waktu, agar target tercapai, dan membagi tugas, yang diperlukan misalnya sekretaris, atau yang lain untuk menyiapkan pertanyaan2 bila dipandang perlu.
c. Rombongan menyusun laporan hasil peninjauan untuk dibawa kepertemuan pleno, antar rombongan.
Manfaat dan keuntungan eksposure:
a. Dipimpin oleh “Thema” diharapkan arah eksposure dapat menemukan focus dari banyaknya informasi, dengan hasil maksimum
b. Melalui pengamatan banyak subyek/orang terhadap sesuatu obyek dapat diserap masukan dengan pelbagai sudut pandang.
c. Hasil fakta dari lapangan bisa dikaji dibanding, dikritisi bersama atau dengan masukan dari narasumber dalam seminar.
d. Membuat kesegaran pada seminar dan cocok untuk pendidikan orang dewasa.
Dari pengalaman menyelenggarakan dan mengikuti seminar dan penataran bagi orang dewasa yang setiap kali membuahkan kesimpulan berupa acara kegiatan, mengingat thema-thema, eksposure-eksposure, kesimpulan-kesimpulan, saya dapat menggali ingatan dan memori terhadap rentetan kegiatan, karena semuanya menjadi mengesan lama dalam memori. Secara holistic kita dapat memperoleh kesan dan mencatat sedemikian banyak pesan, apabila kita juga siap selalu berfikir systematis. Dan acara-acara seminar membawa kita berlatih berfikir systematis bersama. Dari pengamatan, analisis, pengkajian dari these ke antithese untuk memperoleh sinthese yang cukup untuk kegiatan, yang kemudian harus dikaji ulang seterusnya. Inilah pendidikan bagi dewasa. Maskipun Andragogi telah ada yang merumuskan sejak th.1920, tetapi inilah salah satunya cara atau bagian andragogi itulah : Eksposure.
Pembelajaran besar bagi penulis pemula yang dapat disampaikan yaitu bahwa inti tugas dan tanggung jawab journalism adalah Menangkap Peristiwa, memahaminya dan menyampaikannya secara benar. Seperti saat kita ikuti seminar dengan eksposure.
Sekedar berbagi, dan tolong terima salam penulis.
Em. Astokodatu.