Kehidupan yang indah sesungguhnya terjadi ketika orang mulai membuat semboyan dan melaksanakannya dalam kehidupannya. Dari Adagium hingga implemantasinya. Dari Niat atas dasar kesadaran akan jati diri hingga upaya melaksanakan niat itu.
Sebelum membahas Implementasinya sedikit klarifikasi beberapa istilah yang perlu dipahami bersama lebih dahulu.(1). Semboyan adalah kalimat, frasa, atau kata sebagai pedoman yang menggambarkan motivasi, semangat, dan tujuan dari suatu organisasi.Â
Pengguna semboyan biasanya adalah negara, kota, universitas, dan keluarga-keluarga bangsawan. Tetapi di dunia perkeretaapian, terdapat istilah semboyan "kereta api"yang merupakan suatu tanda pesan berupa isyarat dari tangan, suara, bentuk, warna, atau cahaya yang ditempatkan pada suatu tempat dan memiliki makna tertentu untuk mengatur jalannya kereta api, bisa sebuah perintah atau larangan. Â
Selanjutnya (2) adagium adalah pepatah atau peribahasa. Merujuk definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa adagium sinonim dari ungkapan, pernyataan, dan peribahasa. Banyak digunakan di dunia hukum.
Ada yang menggunakan : (3) Motto hidup  itu adalah sebuah ungkapan atau kata-kata yang digunakan sebagai motivasi dan pemberi semangat untuk menjalani hidup menjadi lebih baik lagi. Ungkapan ini biasanya diberikan oleh seseorang kepada orang yang membutuhkan semangat, untuk mendatangkan pengaruh positif bagi hidupnya.
Terbaca dibawah banyak nama rekan Kompasianer tertulis apa yang saya baca sebagai semboyan atau motto. Mungkin tidak tepat dari yang dimaksud pemilik nama itu. Tetapi ada unsur makna merk, personal branding, jatidiri untuk dikenal pembaca. Termasuk arah niat dalam menulis.
Saya ambil saja Rekan Florensius Marsudi, tercantum kata-kata: "Manusia biasa - Penyuka Humaniora, perenda kata semampunya." Â Sementara Rekan Irwan Rinaldi ditandai : "menulis untuk menikmati kehidupan". Â Dan Rekan Arfiani Yulianti Fiyul, menyebut dirinya Dosen Indonesia, (saya suka puisinya), dan menulis : "Tingkatkan Ketrampilan Menulis, Belajar Sepanjang Hayat".
Pelaksanaan atau implementasi motto teman-teman bukanlah kewenangan saya membahas. Ada yg bilang . Mengenal orang lain perlu kecerdasan, mengenal diri sendiri pun perlu kebijaksanaan. Sama sulitnya tetapi saya memilih : Â Mengasah kecerdasan dengan merefleksi pola pikir sendiri.
Maka biarlah saya berbagi tentang semboyan saya sendiri saja. Tertulis dari dulu hingga sekarang dibawah nama saya : "Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat, Sampai Akhir Hayat".
Kenyataan kehidupan yang sudah banyak orang berkata, bahwa yang selalu ada pada seseorang dan lingkungannya itu : Perubahan-Keputusan-Prinsip. Perubahan itu bisa berupa terbukanya peluang, atau hambatan, atau tantangan. Keputusan adakah sikap yang harus selalu diambil untuk merespon perubahan yang terjadi. Prinsip adalah dasar untuk mengambil keputusan, bila tidak ada prinsip, keputusan akan tidak bermutu.
Maka wajar saja semua berkembang misalnya seperti berita ini : "Jejak Panjang GP Mania yang Bubar Jalan Sebelum Pilpres 2024, Kini Ganti Haluan Salah satu basis massa terbesar Ganjar Pranowo, GP Mania kini resmi dibubarkan. Immanuel Ebenezer selaku eks ketua kelompok relawan tersebut mengungkap alasan mengapa 'gengnya' kini emoh dukung Ganjar pada kontestasi politik Pilpres 2024 mendatang.Ebenezer saat diundang Podcast kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored menilai Ganjar kini tak seambisius dahulu kala.( https://www.msn.com/id-id/berita/other/jejak-panjang-gp-mania)"