Dalam bahasa sehari hari kepribadian adalah gerak peran perorangan manusia yang punya jiwa dan raga yang gerak tertata itu menjadi pola tingkah laku yang khas setiap orang dalam menghadapi kehidupan. Ini terjemahan dari bahasa Psikologi.
Gerak tertata terorganisir dan terubah menjadi pola tingkah laku manusia perorangan itu akan dibahas disini. Thema pembahasan tersebut adalah "Membangun". Membangun Kepribadian disini akan ditegaskan bahwa jalan satu satunya adalah Belajar Seumur Hidup. Â Belajar Mengajar adalah bahan bahasan Pendidikan. Â Sementara disini akan ditegaskan bahwa Belajar Seumur Hidup adalah masalah Kehidupan.
Dalam kehidupan sehari hari kepribadian orang biasa dipandang dan dinilai dari tingkah laku keseharian pula. Ada lima aspek dasar pandangan positip terhadap "Kepribadian" itu : 1. Sehat Jiwa Raga, 2. Mampu berperan baik; 3.Mampu berinteraksi; 4. Mampu berproses; 5. Tetap menjadi dirinya sendiri.
Secara lebih mudah Kepribadian itu akan dilihat positip lebih nyata dari nilai-nilai seperti ini: Jujur (luar dalam sama); Punya prinsip atau konsisten; Waspada, kritis, berani beda; Â Punya komitmen; Bertanggungjawab; Menghargai waktu ; Setia janji; Setia pada nilai kehidupan.
Kehidupan kita yang nyata ada banyak masalah. Banyak situasi atau kondisi yang tidak begitu saja dapat mudah direspon, ditanggapi tanpa pemikiran dua tiga kali sebelumnya. Maka banyak pula pemikir intelektual maupun spiritual yang sudah menulis membahas dan mengajarkan bagaimana kehidupan ini dihadapi disikapi. Sementara disini kita bisa menggunakan pembahasan mereka tetapi lebih-lebih melihat dari pengalaman sehari hari saja.
Pakar psikologi, Gordon Allport menegaskan bahwa kepribadian sebagai suatu tatanan suatu struktur dan sekaligus proses kehidupan. Maka dari itu kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Proses kehidupan yang dinamis itu sebenarnya juga merubah dan menumbuhkan kepribadian orang , dan kepribadian itu juga yang membuat kehidupannya sebagai demikian diwarnai kepribadiannya.
Setiap orang bisa melihat kembali sejauh mana kehidupannya dibentuk oleh buah pendidikan 7 tahun diawal kehidupan, yaitu di"hidup"kan oleh ayah bunda.. Sejauh mana guru sekolah mewarnai menumbuhkan kesadaran dan watak serta bakat kita. Di SMP-SMA dst. Dimasa awal kerja, dimasa awal berkeluarga dan membesarkan anak-anak.
Beruntunglah barang siapa yang mendapatkan jalur pendidikan yang dapat membawa menumbuhkan kepribadian yang baik. Bersyukurlah barang siapa dilahirkan dalam keluarga yang membesarkan kepribadian yang utuh dan baik. Sebab banyak orang yang lingkungan kehidupannya tidak beruntung. Atau ketika meninjau kembali ternyata semua fasilitas yang dialami cukup memadai, tetapi dipertanyakan Mengapa "saya" tidak berprestasi sehebat seperti yang bisa dibayangkan.? Apa jawaban yang pas , tidak lain selain : Â Refleksi dan Solusi.
Refleksi dalam pembelajaran didunia pendidikan sekolahpun merupakan suatu hal yang sangat penting dilakukan, namun sering kali dilupakan. Refleksi berkaitan dengan penilaian ataupun umpan balik setelah melakukan atau mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu.Â
Tetapi Refleksi diri adalah proses introspeksi diri dengan cara melihat kembali dan merenungkan berbagai hal yang telah terjadi di dalam hidup, seperti pengalaman, kebiasaan, dan keputusan atau solusi yang sudah dibuat..