(a) Dalam kehidupan sehari hari sebenarnya tidak terlalu sulit untuk menjadi puas, nyaman, bahagia, ketika kita selalu "siap mencintai". Seribu satu definisi cinta, tetapi berfikirlah sederhana sehari hari. Diantaranya 'membuat nyaman orang sekitar kita'. Â Bukankah kenyamanan menjadi kebutuhan orang desa kota dimana saja.
(b) Dalam kehidupan sehari hari kita perlu jeli belajar dari fenomena sederhana apapun bentuknya seperti dialog lama yang mungkin tidak lagi tepat formulasinya,tetapi intinya bisa mengesan dan teringat lama setelahnya.
(c) Seorang anak dalam keluarga dari usia 4 dan seterusnya dapat menerima "Pendidikan" dalam mengalami dan menghayati peristiwa keluarga sehari hari. Seperti anak saya mengingat menyimpan dalam memori hingga usia 55 tahun pengalaman memperhatikan cara bicara kakek dan ayahnya.
(d) Pendidikan dalam keluarga dalam bentuk yang sederhana itupun bagian dari pewarisan nilai, tradisi, gaya hidup, budaya, dari satu generasi ke generasi berikut dan "Perubahan zaman". Kenyamanan (baca : tanpa keresahan) bisa dijaga oleh dan dalam proses pewarisan nilai yang wajar dan bijak, penuh syukur dan cinta kasih.
Pembaca yang budiman, silahkan ciptakan parenting yang memberi kenyamanan dan menjaga proses "Perubahan Zaman". Â Celotehan ini semoga sedikit meniupkan aspirasi dan motivasi aktual saat ini dan seterusnya.
Tetapi tolong maafkan bila ada salahnya, dan terima kasih sudah berkenan membaca. Salah hormat saya
Ganjuran  Oktober 19, 2022. Emmanuel Astokodatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H