Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Oktober, Pemuda dan Kepedulian Sosial

17 Oktober 2022   11:15 Diperbarui: 17 Oktober 2022   11:37 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Bukan hal yang pelik, sekedar kata hati tentang Pemuda masa silam, masa yang baru lalu dan masa sekarang. Tentang Pemuda, kaum muda itu pemegang peran masa mendatang.

Seribu sembilan ratus duapuluh delapan. Komunitas baru diteguhkan. Berawal dari Semboyan perjuangan suku untuk kemerdekaan : Indon-nesia, di Jakarta Pemuda pemerduli bangsa dari Andalas, Jawa, Borneo, Sulawesi dll. berucap dalam sumpah : kita serumah,kita keluarga, bicara sama: Indonesia.

Seribu sembilan ratus delapan puluh dan selanjutnya. Setelah kemerdekaan Peristiwa baru berkelanjutan : Hari Pangan Sedunia adalah hari yang ditetapkan oleh sidang FAO,ke20, bulan Nopember 1979, dimana Indonesia ikut hadir.

HPS bertujuan untuk peningkatan kesadaran akan permasalahan pangan dan dan Pertanian. Mengundang kesetia-kawanan nasional dan internasional dalam keprihatinan Pangan..Juga ajakan partisipasi kepada kelompok yang biasa tidak diperhatikan (perempuan dan kelompok marginal lainnya) dalam proses mengambil keputusan lebih-lebih terhadap nasib mereka sendiri.  HPS dimulai pada tahun 1981, tanggal 16 Oktober,yang adalah juga hari lahirnya FAO yang ke 22.  (https://www.kompasiana.com/astokodatu/62c6339d4f3b5479ac3ccee2/barangsiapa-menguasai-benih-menguasai-kehidupan)

Sekretariat Pelayanan Tani dan Nelayan Yogyakarta HPS, berhasil menghimpun Tani Muda di Purbalingga dan Sukaharjo(Jateng), Kuloprogo dan Bantul (DIY), pemerduli pertanian dan pelestarian lingkungan hidup. Jiwa dan gairah kaum muda yang dinamis sangat dipengaruhi oleh kondisi alam, kondisi sawah ladangnya, pengairan dan cuaca, disamping justru berjuang melawan arus tradisi, pergulatan ekonomi dan budaya kota.

Dua ribu kosong dua dua, masa sekarang: kaum muda, mahasiswa berbondong- bondong menulis di Kompasiana. Apapun yang ditulisnya, ilmu yang diperoleh, serta pengalaman, gairah hati dan semangat merespon lingkungannya. Mereka berupaya untuk berbagi sesama. Mengabadikan diri yang disadari, untuk kedepan mencipta realitas baru.

Realitas baru mendatang milik mereka. Orang tua apalagi lansia dalam giliran mendoa, agar perjuangan kemerdekaan dan dalam keluarga besar bangsa Indonesia menjadi nyata sebagai Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

Realitas itu terrekam memori terolah imaginasi semoga menjilma jadi pesan aktual perjuangan jiwa muda sepanjang hayat meski lansia. Untuk Pembaca yang tercinta. Dilampiri salam hormat saya.

Ganjuran 16 Oktober 2022 Emmanuel Astokodatu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun