Perang benih itu yang dipaparkan dalam makalah Barang Siapa Menguasai benih Menguasai Kehidupan.oleh G. Utomo pr. Tetapi masih ada lebihnya yaitu menawarkan solusi yang arif selaku warga. Solusi itu menjadi penghayatan warga terrumuskan dalam Visi dan Misi yang merupakan hasil Seminar Petani di Hari Pangan Sedunia th 1990 di Ganjuran tersebut diatas. Yaitu :
Visi : Membangun Pertanian dan Pedesaan yang lestari yang berwawasan lingkungan/ ecologically sound, murah secara ekonomi/ economically feasible, sesuai dengan budaya/ culturally adapted, berkeadilan sosial/ socially just.
Missi : @.Pola produksi lestari, seimbang antara masukan dan penyerapan dalam alam.
@ Pola Komsumsi lestari, Â makanan sehat, hasil produk setempat
@ Pola Hidup lestari, sederhana dan berkemitraan
Visi dan misi ini dihayati dan disiarkan di bagikan untuk membangun gerakan ekonomi sosial budaya dan moral, "menjadi berkah bagi siapa saja dan apa saja".
Demikian Sang Penulis "Barangsiapa menguasai benih menguasai kehidupan" sebagai pastur luarbiasa disamping pecinta petani dan pertanian, masa purna tugasnya beliau masih membina kelompok-kelompok devosan umat dibanyak kota di Eropa dan Amerika. Beliau juga penggali sejarah Ganjuran sebagai tempat kelahirannya. Seluruh biografinya di buku 232 halaman berjudul "Zoet Hart van Jesus wees mijne Liefde". karya seorang mantan guru/wartawan Yogyakarta Martin Teiseran. Diterbitkan oleh Penerbit Kanisius Yogyakarta, 2015, sudah 3 kali terbit.
Saya aktip mengikuti karya sosialnya pastor Gregorius Utomo pr itu dari1988 sampai 2010. Dan belajar kehidupan beliau dalam bervisi-misi serta spiritualitasnya. Bagi saya beliau orang yang rendah hati tidak kenal lelah sampai puput usianya 91 tahun menghadap Tuhannya. Kerendahan hati yang cerdik, sangat biasa beliau diam-diam memberikan gagasannya kepada kelompok melalui pribadi salah seorang anggota kelompok bersangkutan.Â
Disamping itu sangat saya perhatikan selain menyembunyikan diri dalam berpendapat beride lewat mulut orang lain, juga polapikirnya dalam menghadapi Fakta dengan adagium P5 : Peristiwa-Pengalaman-Pemahaman-Pendalaman-PengAmalan. Dimana tersimpul pola pikir dengan adagium Globally thinking,locally act. Itulah dia yang gayanya saya curi pandang lewat makalah atau khobahnya.
Dengan pola pikir dia, saya mengambil pembelajaran dan memahami, mendalami kalimat Barangsiapa menguasai benih, menguasai kehidupan, untuk menemukan sikap yang saya rasa lebih kekinian, sebagai berikut :
(satu) Benih secara lebih luas harus dipikirkan sebagai sumber,atau modal awal, dari setiap kejadian dan subyek/obyek Peristiwa sekarang atau yang akan datang. Sehingga barang siapa bisa mengendalikan, bahkan hanya berpartisipasi saja sejak awal akan juga memberi warna peristiwa kemudiannya.