Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rekam Jejak untuk Memahami Pribadi Orang

26 Januari 2021   17:07 Diperbarui: 26 Januari 2021   17:20 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Untuk memahami pernyataan sastrawan-sastrawan gila tersebut diatas mari kita telusuri tentang pemahaman istilah pengalaman. Seorang Motivator atau mungkin Life-coach handal TauRa penulis Kompasianer juga pernah menulis disini : Ini 3 Alasan kenapa Pengalaman tidak perlu "dibanggakan"  Sebab (1) pasti ada yang lebih berpengalaman, (2) Pengalamannya belum pasti relevan.(3) Banyak Cerita Palsu.( Ini 3 Alasan Kenapa Pengalaman Tak Perlu "Dibanggakan" Halaman 1 - Kompasiana.com)) Pengalaman disini dimaknai sempit pada pengalaman orang tertentu yang mau "membanggakannya". Entah itu masa lalu entah itu pengalaman terbaru. Menengok disana ada kata cerita biasanya dikaitkan dengan pengalaman lama di masa lalu.

Bukan dimaksudkan untuk membahas artikel tersebut diatas, justru saya meminjam konsepsinya sejauh saya tangkap. Agak berbeda dengan pemahaman saya tentang Pengalaman. 

Saya sementara "melepas sedikit" dari perspektif waktu, belajar dari ajaran Dr.Greg.Utomo pr.maka Pengalaman adalah titik peristiwa seseorang melihat menyadari suatu kejadian dan lalu merasakan hingga nanti memahami. 

Awalnya ada Kejadian,lalu peristiwa berikutnya seseorang mengalami, maka dia mempunyai pengalaman. Ada Peristiwa dasar,->Pengalaman, ->Pemahaman, ->Pengakuan,-> Pengamalan. Dan proses Pengalaman dan Peristiwa itu bisa terjadi kapan saja.

Hidup itu terbentuk dari masa lalu, masa kini, dan masa depan; we are made up of... kata Anais Nin tersebut diatas. Greg Utomo juga selalu mengedepankan Globally thinking, Act locally,gaung bersambut dengan J.LBorges yang menyatu dengan waktu itu sendiri dengan mengatakan "kalau waktu itu sungai yang mau menghanyutkanku, aku ini sendiri sungai itu."

Belajar dari buku Daily Calm, penerbit National Geographic, Washinton DC. pada bagian tentang Pengalaman, Experience, saya baca ada 31 pernyataan spesifik, saya terima kesan kuat pertama-tama perspektif waktu, seperti proses perolehan pengalaman,dst. Sudut pandang kedua adalah pespektif perubahan kwalitas, dan saran untuk bagaimana menghargai pengalaman, termasuk mencari pengalaman baru..

"Berpetualang itu sesuatu untuk mencari kesenangan, atau bahkan mungkin cari keuntungan.,tetapi pengalaman adalah suatu yang sungguh terjadi pada kita pada kurun waktu yang cukup lama saat mana kebenaran akhirnya merengkuh kita." kata Katarine Anne Porter,(1890-1980.) jurnalis,novelis aktivis politik Amerika..

"Mutu hidup seseorang bukan dihitung dari jumlah tahun hidupnya tetapi lebih pada sense of life yang diperolehnya" tulis penulis puisi dam novelis  Jean Jacqes Rousseau (1712-1778). Dan memang demikianlah . "Pengalaman-mengalami" itu setiap hari kita hidupi, dan menghidupi itu dengan kebebasan kreativitas yang kita kehendaki, tertib teratur diseling permainan dan sedikit canda yang murni menyenangkan atau kesedihan dan keprihatinan seperti kita rasakan oleh Covid ini...

Berbicara tentang Rekam Jejak kalau boleh disimpulkan adalah bicara tentang kehudupan masa lalu, Pengalaman, pengakuan pentingnya Pengalaman. Pengalaman masa lalu dan masa depan. Sebab Sens of life kita peroleh dari belajar yang adalah mereorganisasi pengalaman. Termasuk pengalaman terbaru terkini.

Bagi generasi terbaru yang masih perlu belajar bebas dengan kreativitas terbarunya semoga cerdaslah menyusun pengalaman agar pengalaman demi pengalaman tertata dan efektif menjadi mindset yang tumbuh dan memotivasi semangat bertindak berbuat yang positif, sekarang dan kedepannya..

Dan bagaimana anda menghargai pengalaman orang lain atau diri sendiri, tanyakan dulu bagaimana Rekam jejak anda. Amin.Tolong terima permintaan maaf saya bila ada yang tidak berkenan. Dan tolong terima salam hormat saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun