Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengamalkan, Memelihara, dan Melestarikan Kemerdekaan

27 Agustus 2020   20:53 Diperbarui: 27 Agustus 2020   20:42 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam kurun waktu sebulan Agustus saya kira masih layak saya buat catatan dari semua yang pernah saya dengar/baca tentang Kemerdekaan kita. Disusul oleh peristiwa KAMI dan KITA permenungan saya berjalan terus. Bahkan teman isteri sempat sakit hati disebut "kurang kerjaan" karena memberi nasehat sama adiknya.Dipertanyakan apa haknya untuk memberi pendapat tentang keluarga adik,yang sudah berkeluarga tengok saja keluarganya sendiri.

Pendek kata bulan Agustus bulan kemerdekaan, banyak peristiwa bisa ditinjau dari sudut pandang Kemerdekaan. Memberi kritik yang merusak atau yang membangun kemerdekaan orang lain. Mengamalkan, memelihara sampai melestarikan kemerdekaan sendiri.  Tetapi apa Kemerdekaan itu bagi anda ?. Mungkin anda jemu dengar/baca tulisan ini : Kemerdekaan adalah Kebebasan dari dan untuk...? Tetapi memang saya mencatat dan menyebut pemahaman sebagai berikut ini:

Kemerdekaan adalah Kebebasan dari : Penjajahan ,Tekanan dari luar/Negara lain, Anarkisme lingkungan, Anarkhisme intern alias pribadi/diri sendiri,Tekanan batin, tekanan nafsu ketakutan. Kebodohan  dan kemiskinan.

Kemerdekaan adalah Kebebasan untuk : Beragama dan berkepercayaan , Berpendapat, menyampaikan pendapat (kritik dan usul), Berkumpul, berorganisasi, Berkreasi, bekerja, Mendapatkan sandang, pangan, papan, Mendapatkan perlindungan keamanan dan kedamaian menghadapi acaman hilangnya kebebasan dari tersebut diatas, dst

Yang paling muskil adalah Kemerdekaan dalam teori dan dalam praksis. Teori maksudnya dalam pernyataan dalam laporan atau proposal, nantinya dalam pelaksanaan praksis bisa berkembang.  

Seperti kasus Kami yang berdasarkan klaim dari para tokohnya merupakan gerakan moral rakyat dan untuk tegaknya kedaulatan negara, melalui edukasi, advokasi, pengawasan sosial politik dan aksi dialogis yang efektif.  Menurut pernyataan  Ahmad Yani itu sudah tampak keluasan konsep yang justru mau berkuasa dari atas moralitas dan mungkin agama, kepada gerakan politik yang dialogis dan efektif.

Perkembangan konsep Kebebasan berkumpul (gerakan) dan Menyatakan Pendapat (dialog) mungkin menyatakan (memaksakan) Kehendak (berbagai cara/gerakan politis).

Segera setelah peristiwa Deklarasi Kami, menyusul gerakan KITA. Dan di Kompasiana banjir pendapat. Saya baca tulisan Sdr. Irwan, dengan judul "Ada apa dengan Din Syamsudin.  Saya baca tulisan Sdr Wiwin-10587. dengan judul "Kehadiran Kami dst". Saya baca artikel Bp.Mochamad Syafei dengan judul "KAMI Cermin Kemunduran Berbangsa dan Bernegara." Pemikran pemikiran yang bernada sumbang. Ada pula diberitakan sikap dari Wakil Ketua DPR.RI Azis Syamsuddin merespon positip 8 tuntutan gerakan moral tersebut.

Saya melihat semua itu dinamika Kemerdekaan sebagai suatu kebebasan berkumpul dan berorganisasi serta mengemukakan beda pendapat daripada penguasa yang sah. Dari bacaan termasuk tulisan-tulisan tersebut diatas dan pengalaman pemikiran berkembang pada praktek terkait pada usul/pendapat dan kritik-mengkritik.

Berita terbaru dari Tempo mewartakan Media hingga ahli yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintah, alami peretasan terhadap situs dan akun media sosial. Menurut Tempo yakin ada upaya pembungkaman, sementara Amnesty sebut pelanggaran hak kebebasan berbendapat.

Adanya beda pendapat yang menimbulkan Kritik dan saran atau usulan bahkan tuntutan sebenarnyalah membutuhkan respon bukan respon yang menutup diri. Akan tetapi sebaliknya apakah BEDA PENDAPAT itu dengan sendirinya selalu benar, lebih benar, mungkin karena berdasarkan fakta terbaru. Demikian ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun