Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belarasa Keadilan Penderitaan

1 Maret 2018   11:56 Diperbarui: 1 Maret 2018   12:08 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

c. Respon positip atau negatip terkait dengan rasa duka kita rasa keadilan kita.

Jadi ikut berduka dan ikut bela rasa keadilan membutuhkan ekstra energi atau kepedulian tertentu beda/lebih dari cinta kasih dan persahabatan. Ketika cinta kasih hanya menjangkau lingkungan terdekat, maka Bela Rasa Adil dan Bela rasa Derita mempunyai jangkauan lebih luas, maka membutuhkan "Kepedulian"yang menambah cinta kasih menjadi lebih tajam lebih intensif

Frase Simone De Beauvoir yang terkutip dimuka menyebut dua kata disamping Cinta dan Persahabatan yaitu "Indignation"yang berarti kemarahan terhadap ketidak adilan dan "Compassion" yang berarti rasa ikut menderita

Mungkin inipun boleh dikatakan dengan istilah "amarah" kepada penderitaan, sebagai kata yg bernada keras (Passion, nafsu) daripada pakai kata belas, lembut.  Dari pemahaman kata asing tersebut diatas kepedulian yang mengubah cinta kasih menjadi lebih luas sering juga disebut : "Belas Kasih"Belas kasih juga berarti cinta terhadap yang menderita, karena penyakit, tuna graita, tuna pirsa, dan semua tuna termasuk tuna wisma tuna harta. Kepekaan dan empati kesediaan ikut menderita, semua merupakan nilai kehidupan yang mulia.

Belas kasih adalah sinar mentari dimana tumbuh keutamaan  kata Robert G Ingersolt, seorang politisi Amarika, (+1899). Mangapa ?

Belas kasih yang berkelanjutan dapat sangat memenuhi kekurangan. Seperti matahari mencairkan es, kelembutan hati bisa menyebabkan hilang terhapusnya kesalah pahamnan, hilangnya kepercayaannya dan permusuhan  Bukankah hidup itu untuk saling mengurangi kesulitan hidup kita sendiri dan sesama. Maka belas kasih dan Bela rasa serta toleransi bukan tanda kelemahan tetapi tanda kekuatan.

Hanya kalau kita memahami, kita bisa peduli, Hanya kalau kita peduli, kita akan bisa menolong orang lain, dan hanya kalau kita menolong  maka semua bisa akan terselamatkan.(pernah terkutip dari Jane Goodall,seorang anthropologis Inggris, lahir 1934)

Tak ada yang lebih cantik daripada kelembutan hati. Dalam alam yang paling lembut itu adalah buah dari yang paling keras. Suatu ciri lain bahwa seperti Keperwiraan tertinggi dilakukan tanpa pamrih,  maka juga Belas kasih termulia diberikan tanpa syarat .  Satu "kata manis" mungkin menghangatkan percakapan yang dalam perjalanan antar teman, yang mungkin belum saling mengenal .  

Karenanya juga orang bilang : Berbaik hati tanpa mengharap balasan, itu menabung peluang di suatu hari nanti orang berbuat yang sama kepada kita.  Sebab bayangkan sebenarnya kalau engkau berbaik hati kepada sesama sebenarnya memberikan yang terbaik buat dirimu sendiri. Dari apa yang kita peroleh kita dapat hidup, tetapi bagaimanapun juga apa yang kita berikan sebenarnya itu pula membuat kehidupan

Belas kasihlah,  itu bisa memberi kultivasi lebih daripada menghukum.

Hal yang paling penting dalam hidup seseorang itu adalah memberikan sesuatu.  Miliki hati yang tak pernah mengeras,, Semangat yang tak kenal lelah, dan sentuhan yang tidak menyakitkan (kata Charles Dickens)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun