Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belarasa Keadilan Penderitaan

1 Maret 2018   11:56 Diperbarui: 1 Maret 2018   12:08 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Ones life has value only so long as one attributes value to the lives of others by means of love, frienship, indignation, compassion.",demikian Simone De Beauvoir, seorang penulis, filosof, feminis dari Prancis yang hidup th.1908 - 1986   Hidup seseorang sungguh bernilai apabila bisa membagikan nilai kepada kehidupan orang lain seperti cinta kasih, persahabatan, pembelaan terhadap korban ketidak adilan, pembelaan terhadap penyandang derita.

Nilai kehidupan yang disebut dalam frase terkutip diatas adalah sikap berdasarkan pemikiran, perasaan,mindset,keyakinan, atau paradigma  menjadi suatu perbuatan sebagai respon positip terhadap sesamayang mengundang respon itu. Pelaksanaan nilai-nilai tersebut bila dilaksanakan berulang kali membangun pada diri orang itu suatu keutamaan yang terpuji.

Karena cinta kasih dan persahabatan telah banyak dibahas. disini perhatian kita fokuskan kepada dua perbuatan pembelaan terhadap penyandang derita dan penyandang tindakan tidak adil.

Dua perbuatan ini sama sama diranah kehidupan yang pada umumnya tidak menyenangkan, tidak seperti pada umumnya dengan cinta kasih dan persahabatan. Meskipun cinta kasih dan persahabatan juga tidak selalu dalam kegembiraan  Mungkin untuk mudah menggambarkannya Cinta Kasih dan persahabatan ada pada tahap mengarah kepada kebahagiaan, sementara Pembelaan Untuk Keadilan dan Pembelaan untuk penderitaan masih berkutik kearah terbebaskannya dari petaka atau penderitaan.

Orang yang dicintai (suami,isteri,anak,sahabat) dalam percintaan dan persahabatan jelas orang-orang yang sudah dekat dikenal. Tetapi untuk perbuatan bela rasa adil dan belarasa derita membutuhkan energi khusus atau spesifik yaitu Kepedulian.

Kepedulian dan perhatian membutuhkan kejeliaan pengamatan dimedan kehidupan sosial yang lebih luas. Dan kesiapan untuk keikut sertaan minimal merasakan seperti yang dirasakan orang lain (bukan suami/isteri/anak/sahabat,orang dekat). Seandainya sasaran perbuatan bela rasa itu termasuk kategori suami/isteri/anak/sahabat/orang dekat mungkin kenyataan yang dikerjakan sama, maka memang pada dasarnya semua itu memang perbuatan cinta kasih kepada sesama.

Belum lama ini pada sebulan Februari yang lalu, dua kali pintu rumah diketuk,dan diberi edaran berita duka/kematan dan telpon berdering, pesan WA dua kali lebih dari teman grup, atas kematian seorang teman sekegiatan sosial. Mereka bukan keluarga tetapi teman yang punya keluarga.  Kepada keluarga orang yang meninggal sudah menjadi adat kita berkata : Ikut Bela Sungkawa, Ikut berduka.

Beberapa waktu lalu ada berita demo yang mendukung dan/atau melawan keputusan pengadilan atas KP dst. Kendati yang terjadi sudah adanya Pengadilan, tetapi ada orang bilang ada pula Rasa Keadilan masyarakat yang harus didemontrasikan.

Dikasus -kasus sana tadi terlepas benar tidaknya perbuatan itu sendiri tetapi ada banyak hal tersimpul :

a. Berita, kaitannya dengan kepedulian,

b. Duka terkait siapa yang berduka, siapa yang diadili, dst

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun