Pendek kata dapat dilihat betapa manusia diberikan kebebasan kehendak tetapi juga disertai bukan sekedar aturan pembatasan kebebasan tetapi petunjuk untuk hidup baik. Â Systematika moral lain yang pernah saya baca lebih mengetengahkan prinsip prinsip perilaku baik buruk ,tidak buruk tidak baik, dosa, dilanjutkan dihias bunga-bunga nilai perilaku seperti :
- Kebijaksanaan, kearifan, kemampuan melihat yang baik.
- Keadilan, harmoni dan cinta damai
- Keberanian, kebanggaan dan sukacita
- Pengendalian diri dan kesabaran.
- Selanjutnya juga petunjuk sikap yang perlu dicegah, minimal dikendalikan seperti :
- Kesombongan
- Ketamakan
- Kerakusan
- Iri hati
- Kemarahan
- Kebencian
Kalau petunjuk hidup itu hanya didasarkan pada tantangan keduniawian petunjuk-petunjuk diatas kiranya sangat cukup memadai. Karena perlu diingatkan bahwa keutamaan keutamaan itu kecenderungan daya dan motivasi perilaku yang harus didapat melalui proses panjang. Semuanya ada proses menuju pendewasaan, Maturity.
Tetapi keperwiraan keutamaan hidup semua itu bisa dibangun hanya akan sempurna bila diteguhkan oleh : Iman, Harapan, dan Cinta Kasih. Ketiga disposisi atau capaian dalam membangun diri 3 terakhir ini adalah sikap dasar kepada dan didasarkan pada Allah Sang Pencipta. Ketiga keutamaan ini bersarang didalam dibesarkan oleh religiositas. Keutamaan yang disebut Keutamaan Illahi, karena berkaitan dengan Tuhan.Â
Iman yang pertama yang menumbuhkan sagala harapan yang alkhirnya harapan kepada Tuhan, tetapi yang terbesar adalah keutamaan Cinta Kasih. Sebab Cinta kasih adalah cakupan semua keutamaan dan penumbuh semua keutamaan. Oleh Cinta semua bisa diproses positip. Tetapi ada Warning: Keimanan dan harapan serta cinta kasih itu jangan diidentikkan dengan agama tetapi malah nyaman dengan Pancasila..
Warning adalah permenungan kemudian nanti. Sekarang, tolong dulu terima salam hormatku,
Ganjuran, 12 Januari 2018; Emmanuel Astokodatu.
