Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

harapanku untukmu..

12 Juni 2011   03:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:36 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kucoba doa dan dendang harapan

Untuk cucu tersayang…….

Untuk cucu manisku Raissa…..

Harapan hidup masa depan yang aku tak kan lagi hadapi,

Terimalah asuhan kasih orang tuamu,

Rasakan bimbingan aman selepas dekapan bundamu,

Dapatkan pengalamanbersama teman kawan yang sayang padamu

Dapatkan ilmu dan pengetahuan selaras kebutuhan zamanmu

Semoga lingkungan hidupmu alam yang nyaman senyaman zaman nenek moyangmu

Dalam binaan sistem dan konstalasi hidup bersama sesamamu kau peroleh pendamping

Yang kau cintai dan sayangidimana rasa nyaman aman dan tenteram kaudapatkan.

Disana dan dikelaknya tetaplah kau bahagia karena kau dapat menjadi

Dirimu sendiri, sepertiPenciptamukan mengantarkanmu.

Akan kau retas segala hambatan kau lalui tantangan semua,

Akan kau capai segenapimpian dan harapan hidupmu

Itulah yang terpenting bahwa kau dalam Perkenan Tuhan kita.

Doaku ini keras, kasar, cucuku sayang….

Bukan belaian gemulai menyejukkan

Karena kedepan dunia ini akan menjadi semakin keras dan kasar.

Tercatat di Google 70 lebih orang kenamaan bernama Adele, Adelle artinya mulia. Salah satunya penulis Adele Geras. Kebangsaan Inggris, lahir di Yerusalem 15 Maret 1944, penulis yg terkenal di Eropa. Salah satu puisi atas namanya pernah ditulis sebagai pemanis buku seri kanak2 oleh Penerbit Erlangga for Kids, Jakarta 2009. Sangatlembut menyejukkan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun