Ada sekian kali orang bilang pada saya :Seandainya semua orang seperti anda tak ada pertengkaran tak ada salah paham….…….Jadi kalau anda orang baik, maka dunia jadi sepi barangkali…. Jadi tidak enak dong, tetapi itu tidak mungkin terjadi. Sebab : Saya pun menjadi orang baik itu musiman, tidak selalu. Yang selalu itu upaya. Itupun sering kelupaan. Jadi dunia pasti tetap ramai…… juga jaangan bilang aku sombong, sebab apa yang pantas disombongkan!
Anda bilang saya bisa menghargai setiap kritik sebagai kontribusi dari orang lain. Tanpa tersinggung, tanpa merasa dikecilkan…….Tidak itu hanya karena melihat yang sedikit itu, nampaknya itu besar karena kauberikan dengan besar hati dan kontribusi itu kasih cinta anda saja. Itu yang kulihat.
Tetapi anda tentu belum pernah dilatih mengalami “dilatih”. Diberi tugas menulis, dan setelah dilaksanakan Pemberi tugas katakan dia tak pernah memberi tugas seperti itu. Lalu diberitakan saya stress atau gila…. Sebuah penghinaan yang paling menekan justru dinilai sebagai orang gila… oleh atasan. Apa selanjutnya ada penjelasan klarifikasi… tidak ada. Hanya tugas saya dipromosikan dua bulan sesudahnya…
Ketika saya dinilai orang saya berfikir……
a.Siapa yang menilai : isteri, keluarga, atasan, rekan kerja, orang lain, lelaki, perempuan,
b.Apa maksudnya / tujuan/ sebab penilaian : emosi/marah, tidak sependapat, menguji, mencoba…
c.Apa , tentang hal apa pada diri saya/ bagaimana penilaiannya : beda pendapat, ketergesaan, kelambatan, kekurangan kelebihan,
d.Apa konsekwensinya dan/atau tindak lanjutnya. Akibat topic/kasus yg terjadi: keuntungan berkurang, kerugian, kekecewaan, pihak pemberi kritik, bagi saya sendiri atau bersama. Perlu ada kompensasi atau tidak….
e.Jangan lupa berterima kasih dan/atau minta maaf, karena dia sedikitnya bertegur sapa pada kita.
f.Ambil pembelajaran dari pengalaman itu. Kembalikan kepada Kaisar milik Kaisar, kembalikan kepada Allah milik Allah.
Sebelum dinilai biasanya saya bersiap diri :
a.Setiap tindakan harus dipertanggung jawabkan, wajar dinilai orang.
b.Ingat selalu harus siap bertemu dengan banyak orang yang berbeda-beda.
c.Setiap tindakan dan perkataan dipikir, disadari, dipersiapkan suatu argument pertanggungan jawab.
d.Sadar juga ketika kita spontan bersikap bertindak berucap.
e.Biasakan 4 R. lihat : http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/10/kiat-membangun-diri-dengan-4r-599383.html
Contoh sehari hari banyak. Cari sendiri,silahkan saja.Salam Damai. (Sedikit melengkapi tulisan sebelum ini.)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI