Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

System Lingkar Relasi dalam Pergaulan Kita

17 April 2014   17:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:33 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suatu ketika isteri saya curhat, setelah setengah hari siap akan ada teman yang mau mengajak bepergian dan ternyata teman itu tidak jadi datang tanpa berita. Seperti minta maaf kepada saya karena isteri pernah selalu menganggap saya mudah dipermainkan teman. Dia bilang sekarang saya punya teman seperti temanmu, sulit dipegang omongnya. Saya bilang : Jadi yang kebangetan itu bukan saya dan kamu tetapi teman-teman kita itu kan….? Sering kali kita tidak bisa marah atas perilaku teman yang mengecewakan kita. Dan teman yang setia biasanya setelahnya akan datang minta maaf dan kita harus memafkannya. Apapun alasannya. Seperti teman isteri itu katanya dia pada jam itu lupa dan tertidur…… Pendeknya dalam pertemanan selalu ada dinamika yang khas.

Sepintas kita bisa menilai pertemanan kita atas dasar bobot kemantapan hal-hal sebagai berikut :

1.Intensitas komunikasi, seringnya berwawankerja dan kata, keakraban pergaulan.

2.Saling memperhatikan selalu baik pribadinya perilakunya, kebutuhannya ataupun segalanya yang terkait dengan temannya.

3.Setelahnya semua itu dinyatakan dengan perbuatan nyata termasuk permaafan bila ada kekurangan, itulah komitmen dan toleransi.

4.Lebih nyata lagi pernyataan itu dengan kerelaan dan ketulusan berbagi.

5.Kesetiaan dan upaya saling menjaga kelestarian relasi.

Apabila sekarang ada teman didunia maya maka kopdar atau minum kopi bersama serta sikap lain yang bisa memberi ganti empat hal tersebut diatas bisa saja dipersyaratkan.

Berdasarkan kelima hal itu maka saya bisa memastikan lingkar-lingkar relasi yang terbangun spontan dalam pergaulan saya.Kira kira sebagai berikut :

1.Lingkar keluarga dan persaudaraan : isteri, anak, saudara dst.

2.Lingkar komunitas setempat dan persaudaraan seiman.

3.Lingkar pertemanan maya yang sekarang mendahului lingkaran ke4

4.Lingkar eks relasi bisnis dan eks komunitas partai/politik

Dari masing-masing lingkar relasi itu masih bisa terjadi gradasi, tingkat, dan perbedaan karena akibat factor komunikasi. Sehingga boleh dikatakan diseputar kita ada spiral-spiral lingkar relasi yang tidak mudah dirumuskan. Tidak mustahil anggota lingkar komunitas setempat muncul lebih akrab karena dekat daripada anggota lingkar persaudaraan.

Apa sebenarnya buah atau dampak dalam praktek keseharian dari lingkar relasi itu? Kita akan merasakan bila kita akan mengalami peristiwa penting. Ada marabahaya, musibah dst, ada event hari raya, hari penting, maka ingatan kita akan sampai kesana. Pertanyaan tentang bagaimana keadaan mereka.Pertanyaan apa mereka akan kita undang dalam pesta dsb?

Nah, menutup sharing ini pertanyaan saya adalah: Percayakah anda bahwa dalam rangka saya merayakan peristiwa penting dalam saya beriman itu saya mengingat semua orang yang berrelasi dengan saya ?

Bahwa saya mengingat termasuk semua rekan Fb dan Kompasianer, Admin dan rekan penulis semua?

Bahwa saya mengingat berarti membawanya dalam doa, semoga semua terhindar dari marabahaya, selalu sehat sejahtera dan bahagia. ?

Tidak percaya memang tidak apa apa. Tetapi terimalah salam Kompasiana. Selamat Berpekan Suci dan nanti Hari Paskah, bagi yang merasyakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun