Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pena Pena Jari Berpulsa TI....

10 Desember 2014   15:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:37 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lima hari dijaring Fb.

Sudah tanggal enam, teman
kurikulum duaribu satu tiga ditanggalkan
kabar ringan menggembirakan
khususnya buat rekan-rekan guru
yang selalu berjuang seru
bagi generasi putraputri ibu
selamat terus berjuang berkarya
tanpa inginkan tanda jasa
meski hidup ini perlu sarana........
salam bagi semua
dari saya diusia senja....

Tanggal tujuh sudah hari ini
Hayo masih mau nunggu siapa lagi
mending langsung berangkat sendiri
mereka bisa berpesawat gue cuma jalan kaki
menuju Desa Rangkat bukan tidak jauh lagi
mau bertemu Mommy Mas Yayok dan warga yang baik hati
Selamat berhari Minggu berwisata dii Desa Rangkat berseri.
Salamku hormatku untuk anda semua dari dalam lubuk hati........

Tanggal delapan kawan, langit berawan mega putih tetapi rawan hujan, kegiatan menulis berjalan, semua untuk masa depan entah siapa akan menikmati tulisan hasil lamunan, angan dan harapan insan tetapi kini kusampaikan salam hormat dan doa harapan akan kesehatan dan kebahagiaan kalian, teman teman dan kawan dalam peziarahan zaman....

Tanggal sembilan dibulan akhir tahunan,
tanggap saran dan tantangan
menulis, menulis dan membuka celotehan
hari harian menyapa teman dan kawan
ada salah ada kekurangan maafkan rekan
ini bukan puisi mutu pilihan
tapi sekedar bukti peduli dan penyertaan
yang penting hati bahagia bersama kalian...............

Tanggal sepuluh

Sepuluh bilangan tanggal, satu cuma harap terhampar

“ .....Dekatkan dirimu padaKu

Aku kuasa tiada letih tiada lesu

Lepas luas bagimu ampunan Kuberikan

Kelegaan dan kebebasan sejati bagimu

Semua yang sarat akan beban berkaratan

Datanglah, ini pesan himbauan

Aku nanti ditiap ujung hari

Cairkan hati beku dan datangkah padaKu.....”

...... kudengar bisikan disudut sanubari

Inikah suara angin illahi...?

Lewat pena pena jari dan pulsa TI. ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun