K-Pop telah menjadi fenomena global yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk di Indonesia. Namun, tak sedikit orang yang menganggap bahwa penggemar K-Pop tidak cukup berkontribusi pada negeri.
Stigma ini sering kali terdengar di kalangan masyarakat umum. Bagi para penggemar, kalimat seperti itu sudah bukan hal baru. Tetapi, di balik semua itu, ada banyak hal yang jarang diketahui tentang dunia K-Pop, salah satunya adalah K-Pop Dance Cover.
Apa Itu Dance Cover?
Banyak masyarakat yang mungkin belum familiar dengan istilah Dance Cover. Dance cover adalah aktivitas seseorang atau sekelompok orang meniru koreografi dari lagu-lagu K-Pop yang terkenal.
Namun, tak hanya sekadar meniru, tetapi juga para penari berkreasi untuk menciptakan gerakan sesuatu yang baru dari lagu-lagu tersebut. Melalui kegiatan ini, mereka belajar tentang ketepatan ritme, teknik tari, sinkronisasi, serta kemampuan untuk berkreasi dan mengekspresikan diri.
Lelaki Itu Harus Memiliki Hobi!
Stereotip bahwa K-Pop dance cover hanya diminati oleh perempuan masih sering terdengar. Namun, kenyataannya, kegiatan ini tidak terbatas pada gender tertentu. Hobi adalah salah satu bentuk ekspresi diri yang seharusnya tidak diatur oleh norma-norma gender.
Lelaki juga memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka, termasuk dalam seni tari, tanpa terikat pada pandangan masyarakat tentang apa yang dianggap "maskulin" atau "feminim".
Muhammad Haikal Buldan, salah seorang penari dance cover, berbagi pengalamannya tentang hobi ini. Ia mengaku bahwa hobinya di bidang dance cover telah memberikan dampak positif yang besar dalam hidupnya.
"Saya mulai mendalami dance sejak kelas 1 SMA, dan sejak saat itu, hobi ini telah mengubah diri saya menjadi lebih baik karena cukup banyak respon positif dari orang-orang di sekitar saya," ujar Haikal.