"Tapi... jika pendidikan di indonesia mengambil konsep Ki Hajar Dewantara harusnya praktik KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) bukan menjadi hal lumrah." Pada akhirnya Ria meragukan sistem pendidikan di indonesia yang sesungguhnya.
Ria berharap semoga apa yang diperjuangkan para pahlawan tidak menjadikan pendidikan sebagai barang mewah dan eksklusif, yang hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat. Kalau tidak, Ki Hajar Dewantara akan menangis di akhirat, perjuangannya di sia-siakan oleh penerusnya.
"Kalau Ki hajar Dewantara menangis, saya akan bilang kepada beliau. 'Jangan sia-siakan air matamu tuan, karena penjajahan dan perbudakan tidak akan pernah punah di tanah Ibu Pertiwi ini'. Karena di jaman sekarang rakyat dijajah oleh negara nya sendiri." kata Ria sambil menatap jauh entah kemana.
Lalu Ria menceritakan tentang seberapa pentingnya sekolah dan pelajaran yang ia pelajari selama ini. Dirinya bertanya-tanya apakah yang dipelajari di sekolah akan berguna juga di dunia kerja? Entah itu di toko, restoran, atau sebagai buruh pabrik. Apakah semua itu berhubungan dengan pelajaran geografi, IPA atau IPS?. Dan menurut beberapa orang dewasa yang dia temui, katanya apa yang dipelajari di sekolah tidak akan begitu berguna di dunia kerja, kecuali kalau melanjutkan ke perguruan tinggi. Terus untuk apa dirinya harus belajar kalau pada akhirnya apa yang dipelajari tidak berguna.
Dulu dirinya berpikir."yasudah leha-leha saja yang penting lulus sekolah sepertinya sudah cukup, kan?! yang penting dapat ijazah."
Apakah itu pendidikan yang dimaksud oleh negara? menghasilkan para pekerja yang akan membantu negara mendatangkan investor, mendapatkan uang lewat pajak dan perizinan yang dikeluarkan?. Ria tidak mendapatkan jawaban bagaimana pendidikan di mata negara.Â
Tapi Ria sadar bahwa pendidikan adalah gerbang untuk membuka satu per satu jendela dunia yang tidak bisa ia lakukan jika tidak sekolah. Ria tidak akan tahu kisah Ki Hajar Dewantara yang sedari tadi ia bicarakan, atau kisah Ibu Kartini dalam memperjuangkan pendidikan perempuan di indonesia. Hal yang paling dasar setidaknya dirinya tidak akan tersesat ketika mencari alamat, karena dapat membaca nama jalan dan nama gedung. Ria juga paham mungkin itu yang dimaksud Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntunan agar ia tidak tersesat dijalan.
"Apakah arti pendidikan akan berbeda seandainya saya dapat melanjutkan ke perguruan tinggi?, Pasti banyak orang-orang pintar berkumpul disana, dan akan mendapat banyak ilmu."Kata Ria sambil tersenyum membayangkan dirinya sedang berkuliah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H