Mohon tunggu...
Asti Rosalawat
Asti Rosalawat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Asti berusia 22 tahun, status saya mahasiswa dan pekerja. Saya memiliki hobi untuk bermain badminton, kemudian saya suka bertemu dengan oranglain entah teman/keluarga. namun disaat saya ingin merenung saya menginginkan tempat yang sepi atau menyendiri:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam pada Zaman Bani Abbasiyah

10 Maret 2024   14:46 Diperbarui: 10 Maret 2024   14:53 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah runtuhnya dinasti Umayyah di Damaskus kepemimpinan selanjutnya yaitu pada dinasti Abbasiyah. Bani Abbasiya berdiri pada tahun 750 M atau 132 H, pendiri dinasti ini merupakan salah satu paman nabi Muhammad Saw dari keturunan Abbas yang bernama Abu Abbas As-Saffah. Proses terbentuknya dinasti Abbasiyah ini dilakukan dengan cara yaitu menyebarkan misi propaganda melalui jaringan rahasia dan menghimpun kekuatan militer demi menghanccurkan kekuatan bani Umayyah untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan menyusun strategi yang cukup matang. Propaganda yang dilakukan adalah akibat dari kekecewaan kelompok mawali terhadap Dinasti Umayyah hal ini dikarenakan Dinasti Umayyah berkuasa dan menempatkan posisi mereka pada kelas kedua dalam sistem sosial sedangkan orang Arab menduduki kelas bangsawan (Riska Amalia, 2022). Kemudian Bani Abbasiyah merasa lebih berhak dari Bani Umayyah atas Kekhalifahan Islam, sebab mereka adalah dari cabang Bani Hasyim yang secara garis keturunan lebih dekat dengan Nabi. Menurut mereka, Bani Umayyah menguasai bangku kekhalifahan Islam secara paksa, dengan melalui tragedi Perang Siffin. Oleh karena itu, untuk mendirikan Dinasti Abbasiyah, mereka mengadakan gerakan yang luar biasa melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Umayyah. Setelah meruntuhkan Dinasti Umayyah dengan cara membunuh Marwan sebagai khalifahnya, pada tahun 750 M, Abu al-'Abbas mendeklarasikan dirinya sebagai khalifah pertama Dinasti Abbasiyah. Ketika Abbas menjabat khalifah, dia diberi gelar al-Saffah yang berarti penumpah atau peminum darah. Sebutan tersebut diberikan karena dia mengeluarkan dekrit kepada gubernurnya yang berisi perintah untuk membunuh tokoh-tokoh Umayyah. (Nunzairina, 2020).

1.Sejarah berdirinya bani Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas pada tahun 750 -- 1258 M / 132 -- 656 H atau telah berkuasa selama kurang lebih 524 tahun. Sebelum bani abbasiyah berdiri kekuuasaann dipegang oleh bani umayah. Ada alasan dari bani Abbasiyah merebut kekuasaan dari tangan bani Umayah yaitu karena bani Abbasiyah merasa jika mereka lebih berhak atas kekhalifahan Islam dibanding bani Umayyah, karena secara garis keturunan lebih dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Mereka beranggapan bahwa bani Umayyah menguasai kekhalifahan Islam secara paksa. Setelah bani Umayyah diruntuhkan dengan cara membunuh khalifahnya yaitu Marwan pada tahun 750 M, Abu Abbas menyatakan dirinya sebagai khalifah pertama bani Abbasiyah dan diberi gelar al-Saffah yang artinya penumpah atau peminum darah. Sebutan al-Saffah dibeikan karena Abu Abbas mengeluarkan maklumat atau keputusan yang berisi perintah untuk membunuh tokoh-tokoh bani Umayyah (Fakhrurriza, 2016). Dulu sebelum daulah bani Abbasiyah berdiri terdapat tiga poros utama yang menjadi pusat kegiaatan untuk membangun kekuasaan pemerintahan yaitu Kuffah (Irak), Humaimah (Iran), dan Khurrasan (Suriah). Alasannya adalah kota Kuffah digunakan sebagai kota penghubung, Khurasan sebagai pusat Gerakan praktis, kemudian Humaimah sebagai pusat perencanaan organisasi.
Pergantian masa kepemimpinan Bani Umayyah oleh Bani Abbasiyah adalah sebuah pergantian sebuah dinasti. Sikap politik pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah sangat berbeda dengan Bani Umayyah. Hal ini dikarenakan pada saat pemerintahan Bani Abbasiyah pemegang kekuasaan sangat merata tidak hanya dipegang atau dikuasai oleh bangsa Arab namun lebih demokratis. Selama Bani Abbasiyah berkuasa terdapat pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya (Riska Amalia, 2022).


2.Khalifah dinasti Abbasiyah
Berdasarkan pola pemerintahan dan perubahan politik yang terjadi, para sejarawan membagi kekuasaan pada masa bani Abbasiyah menjadi 4 periode, diantaranya (Fakhrurriza, 2016):
1.Periode Abbasiyah I (132-232 H / 750-847 M)
Periode pertama ini berlangsung selama kurang lebih 97 tahun dan mempunyai 9 orang khalifah. Periode ini disebut periode keemasan bani Abbasiyah dan juga dikatakan sebagai periode keemasan Islam di dunia. Berikut nama-nama khalifah yang memimpin bani Abbasiyah I :

  • Abdul Abbas as-Saffah   (132-136 H / 750-754 M)
  • Abu Ja'far al-Mansur      (136-158 H / 754-775 M)
  • Al-Mahdi                             (158-169 H / 775-785 M)
  • Musa al-Hadi                    (169-170 H / 785-786 M) 
  • Harun ar-Rasyid              (170-193 H / 786-809 M)
  • Al-Amin                               (193-198 H / 809-813 M)
  • Abdullah al-Makmun     (198-218 H / 813-833 M)
  • Al-Mu'tasim Illah           (218-227 H / 833-842 M)
  • Al-Watsiq                            (227-232 H / 842-847 M)

2. Periode Abbasiyah II (232-334 H / 847-946 M)

Periode ini berlangsung selama kurang lebih 99 tahun dan memiliki 13 khalifah. Dikatakan sebagai awal kelemahan bani Abbasiyah. Pada periode ini banyak daerah-daerah kecil yang ingin melepaskan diri dan kejadian itu tidak dapat diatasi. Berikut nama-nama khalifah yang memimpin bani Abbasiyah II :

  • Al-Mutawakkil               (232-247 H / 847-861 M)
  • Al-Muntashir                  (247-248 H / 861-862 M)
  • Al-Musta'in                    (248-252 H / 862-866 M)
  • Al-Mu'taz                       (252-255 H / 866-869 M)
  • Al-Muhtadi                     (255-256 H / 869-870 M)
  • Al-Mu'tamid                   (256-279 H / 870-892 M)
  • Al-Mu'tadhin                  (279-289 H / 892-902 M)
  • Al-Muktafi                      (289-295 H / 902-908 M)
  • Al-Muqtadi                     (295-320 H / 908-932 M)
  • Al-Qahir                          (320-322 H / 932-934 M)
  • Al-Radhi                         (322-329 H / 934-940 M)
  • Al-Muttaqi                      (329-333 H / 940-944 M)
  • Al-Mustakfi                    (333-334 H / 944-945 M)

3. Periode Abbasiyah III

Pada periode ini, bani Abbasiyah berada di bawah kekuasaan bani Bawahi, yaitu penganut aliran Syi'ah yang berhasil mendirikan dinasti di sebelah barat laut Iran. Berikut nama-nama khalifah yang berkuasa di periode Abbasiyah III adalah :

  • a) Al-Mu'thi                         (334-363 H / 946-974 M)
  • b) Al-Thai                            (363-381 H / 974-991 M)
  • c) Al-Qadir                           (381-422 H / 991-1031 M)
  • d) Al-Qayyim                       (422-467 H / 1031-1075 M)
  • e) Al-Muqtadi                      (467-487 H / 1075-1094 M)

4. Periode Abbasiyah IV

Periode ini belangsung selama 164 tahun. Jika di periode sebelumnya Abbasiyah berasa di bawah kendali bani Bawahi, maka pada periode ini Abbasiyah berada pada kekuasaan kaum Saljuk dari Turki. Saljuk merupakan keluarga penguasa suku di Oghuz. Yang memimpin Abbasiyah pada periode ini ada 10 khalifah, di antaranya :

  • Al-Mustadzir                   (478-521 H / 1096-1118 M)
  • Al-Murtarsyid                 (521-529 H / 1118-1135 M)
  • Ar-rasyid                         (529-530 H / 1135-1136 M)
  • Al-Muktafi                      (530-555 H / 1136-1160 M)
  • Al-Mustanjid                   (555-566 H / 1160-1170 M)
  • Al-Mustadhi                    (566-575 H / 1170-1180 M)
  • An-Nasir                         (575-622 H / 1180-1225 M)
  • Az-Zahir                         (622-623 H / 1225-1226 M)
  • Al-Mustanhir                  (623-640 H / 1226-1242 M)
  • Al-Musta'shim                (640-656 H / 1242-1258 M)

Dari keempat periode tersebut, dinasti bani Abbasiyah telah melahirkan khalifah sebanyak 37 orang. Banyak sekali kemajuan yang didapatkan di berbagai bidang peradaban, ilmu pengetahuan, militer, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya

Dalam kemajuan yang didapatkan , berikut ini merupakan bidang\-bidang yang telah ada di bani Abbasiyah menurut (Fakhrurriza, 2016) :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun