Mohon tunggu...
Asti Pravitasari
Asti Pravitasari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Freelance

apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? (Mazmur 8:5)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan Tidak Menangguhkan Kedatangan-Nya Kedua Kali

18 Oktober 2023   10:47 Diperbarui: 18 Oktober 2023   15:11 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.

Wahyu 21:12 (TB)

--------------------------------

Suku Israel yang dimaksud bukanlah suku Israel keturunan Yakub (atau disebut juga Israel Jasmani)

Namun, suku Israel yang dimaksud adalah kita (keturunan Abraham secara rohani)

Kita, orang-orang tebusan Tuhan Yesus yang menepati janji (percaya pada nubuat dan Kegenapan)

Nubuat dalam Perumpamaan yang diucapkan Allah dan yang digenapi Tuhan Yesus.

Israel (jasmani) sudah bukan bangsa pilihan lagi semenjak mereka menolak Tuhan Yesus pada kedatangan-Nya yang pertama kali.

Mari kita belajar Nubuat/perumpamaan dan Kegenapan agar kita tidak menolak Tuhan Yesus pada kedatangan-Nya yang kedua kali. Tetapi, kita dapat mengenali-Nya sebagai Wujud Kegenapan.

Pada saat Dia datang kedua kali, kita akan makan paskah lagi. Bukan seperti yang sebelum-sebelumnya. Namun, kita akan mendengar lagi perkataan firman-Nya. Tidak lagi melalui hamba-hamba-Nya, melainkan dari mulut-Nya. 

Bukan lagi berupa perumpamaan seperti yang disampaikan-Nya pada kedatangan pertama kali. Tetapi, dengan terus terang karena pada saat itu iblis, kerajaannya dan kuasa maut telah dipatahkan sampai ke akar-akarnya. Tidak ada lagi yang dapat menggagalkan rencana Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun