Dongeng pertama yang berjudul "Sisik Emas Sang Buaya" akhirnya dimuat di Majalah Bobo juga, setelah saya menanti beberapa bulan.
Saya mendapat bayaran Rp250.000,00. Uang yang cukup banyak bagi penulis pemula seperti saya.
***
Saya mencoba menulis lagi untuk Majalah Bobo, berjudul "Lima Puluh Kebaikan Sang Ayam"--yang diganti jadi "Seratus Kebaikan Sang Ayam"Â
Kali ini, saya harus menunggu sampai satu tahun lebih dua bulan. Oleh karena itu, saya jadi lupa pernah mengirim naskah dongeng itu.
Tetapi sekitar September atau Oktober tahun lalu, ada yang mengirim pesan kepada saya mengenai naskah yang dimuat di majalah tersebut.
Saya pun langsung menghubungi teman yang bisa membantu agar saya mendapat honornya. Ternyata, honor sudah dikirimkan beberapa hari sebelum saya menghubunginya.
***
Ya. Saat itu, saya belum memiliki rekening bank sendiri. Maka, saya memakai rekening ibu. Sayangnya, ibu kurang percaya kalau honor sudah dikirim ke rekeningnya.
Akhirnya ia memutuskan ke bank untuk print buku tabungan, agar bisa mengetahui apakah benar kata anak keduanya ini.
Benar saja, uang Rp242.500,00 telah parkir ria di buku tabungannya dan menanti saya yang sah sebagai penerima uang sebagai honor dongeng kedua mengambilnya.